Pasar Tradisional Harus Menjadi Sentral Ekonomi

 

LANGSA (RA) – Pembangunan pasar tradisional di Kecamatan Langsa Baro, menelan biaya sebesar Rp 5.091.000.000. Untuk itu, kehadiran pasar tersebut harus menjadi sentral perekonomian masyarakat.

Demikian ungkap, Walikota, Tgk Usman Abdullah,SE, saat meresmikan 50 unit kios di pasar tradisional Kecamatan Langsa Baro, Selasa (31/5).

“Aktifitas jual beli tidak lagi terfokus di pasar Langsa. Pasar ini menjadi peluang masyarakat untuk mengembangkan ekonominya,” ujar Toke Suum.

Menurutnya, untuk menghidupkan pasar ini harus ada kerjasama semua pihak. Khususnya kepada Kadis Koperindag dan UKM serta camat harus proaktif mencari peluang dan bekerjasama dengan asosiasi-asosiasi pedagang.

Pun demikian, kepada pelaku usaha serta masyarakat harus bisa bekerjasama menjaga lingkungan, sehingga pasar ini terlihat bersih dan rapi dan masyarakat menjadi nyaman disaat berbelanja di pasar tradisional ini.

“Dan untuk tahun pertama, pasar ini digratiskan kepada pedagang. Namun, setelah pasar ini maju dan berkembang, baru kita ambil restribus untuk pendapat daerah. Tahun pertama ini hanya listrik dan air yang bayar sendiri, sedangkan sewa kios masih gratis” terang Toke Suum.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperindag dan UKM Kota Langsa, Ariman, pembangunan kios pasar tradisional di Gampong Gedubang Aceh, Kecamatan Langsa Baro sebanyak 50 unit dengan anggaran sebesar Rp 5.091.000.000, dengan sumber dana dari Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2015.

Sedangkan, tujuan dari program pembangunan kios pasar tradisional langsa baro ini sebagai salah satu upaya Pemerintah Kota Langsa dalam mendorong percepatan pembangunan daerah, agar pertumbuhan ekonomi di Kota Langsa khususnya di Kecamatan Langsa Baro.

Pemko Langsa terus berupaya memberdayakan usaha ekonomi skala mikro, kecil dan menengah untuk dapat meningkatkan pendapatan bagi para pedagang, memberikan tempat usaha yang layak, meningkatkan sarana dan prasarana serta akses penasaran serta juga sebagai pendukung upaya pengembangan dan perluasan kesempatan kerja guna menanggulangi kemiskinan serta memberdayakan pedagang pasar.

Lebih lanjut, penyediaan fasilitas dan pengelolaan manajemen yang baik dan penanganan terhadap permasalahan pasar juga berpengaruh terhadap permasalahan kemiskinan dikarenakan keberadaan pasar memberikan wadah jual beli bagi sebagian masyarakat yang berprofesi sebagai petani, nelayan serta pelaku usaha kecil dan menengah.

“Kita mengharapkan kios pasar tradisional Langa Baro ini dapat menjadi salah satu jantung perekonomian masyarakat Kota Langsa khususnya di Kecamatan Langsa Baro dan sekitarnya,” pungkasnya.(ris)