Delegasi Perempuan Aceh Promosi Ekonomi ke Eropa

BERI KETERANGAN : Ketua Delegasi Kartini NI didampingi sekretaris Nurul Akmal dan Ketua PERWIRA Aceh, Cut Wardani, berikan keterangan terkait kunjungan promosi budaya dan potensi ekonomi Aceh ke sejumlah negara Eropa, di Banda Aceh, Kamis (22/9).

 

BANDA ACEH (RA) – Delegasi perempuan Aceh terdiri dari 31 orang akan melakukan kunjungan promosi budaya dan potensi ekonomi Aceh selama dua minggu ke sejumlah negara Eropa.

Ketua Delegasi Kartini NI, menyampaikan, tim delegasi Perempuan Aceh akan bertolak dari Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) menuju Jakarta, Sabtu, 24 September, setelah itu melanjutkan penerbangan via Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta ke Swedia.

Para peserta yang tergabung dalam delegasi ini, kata Kartini NI, berasal dari sejumlah organisasi, seperti Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Dekranasda, Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia (PERWIRA) Aceh, Kadin Aceh, petani, dan pengusaha kopi.

Kunjungan ini, difasilitasi oleh Kedutaan Besar RI untuk Swesia, dan dikoordinatori oleh Ketua PKK Provinsi Aceh, Niazah A Hamid. “Meskipun membawa nama Aceh, kita berangkat dengan uang pribadi, bukan dengan anggaran pemerintah Aceh,” tegas Kartini NI, di Banda Aceh, Kamis (22/9).

Negara tujuan utama adalah Swedia, kunjungan kali ini merupakan tindak lanjut dari lawatan bulan Mei 2016 lalu ke Finlandia.  Selain memperkenalkan kebudayaan Aceh lewat pameran, kuliner, tarian dan fashion show, ada beberapa agenda penting lainnya selama berada di Swedia, seperti bertemu dengan pejabat, bertemu dengan keluarga besar Kedubes RI di Swedia. Disamping itu juga dimungkinkan terjalinnya kerjasama perempuan Aceh dalam hal pendidikan dan pemberdayaan ekonomi perempuan.

Selain ke Swedia, juga dilakukan pertemuan ke sejumlah Negara Eropa lainnya, seperti Swedia, Denmark, Nederland, Belgia, Perancis, Spanyol, dan Italia.

“Tujuan utama Swedia dengan misi kebudayaan dan perdagangan, terutama kopi Aceh dan disertai dengan misi kemanusiaan dan isu gender,” terangnya.

Sementara Ketua PERWIRA Aceh Cut Wardani menyampaikan, kunjungan ini menjadi kesempatan besar untuk mempromosikan Aceh ke Eropa.

Pihaknya memang berkeingin untuk memboyong penari Aceh dalam kunjungan kali ini, namun karena keterbatasan anggaran, maka anggota delegasi akan tampil sendiri membawakan tarian tradisional Aceh di Eropa, seperti tari saman dan tari tarek pukat. Setelah melewati latihan selama beberapa bulan.

“Delapan pengurus PERWIRA akan tampil membawakan tarian Saman dan Tarek Pukat.

Dalam kunjungan ini, juga turut serta empat desainer perempuan terkemuka Aceh. Selama disana mereka akan melakukan fashion show, menampilkan hasil karya terbaiknya.

Ketua Komite Perempuan Aceh Bangkit Nurul Akmal. Se. MM yang juga sekretaris delegasi menambahkan, misi utama delegasi perempuan Aceh adalah misi dagang. Selama di Swedia, pihak KBRI nantinya akan mempertemukan delegasi dengan 100 buyer.

“Kita juga bawa langsung sampel kopi Aceh, petani, pengusaha kopi sampai peracik kopi juga kita bawa,” demikian pungkasnya.