Ketua PDIP Simeulue Dilaporkan ke Polisi

 

BANDA ACEH – Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) asal Simeulue, Anhar, melaporkan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Simeulue, Rapian, ke Polda Aceh.

Anhar melalui pengacaranya, Azwir SH dalam konferensi pers di Banda Aceh mengatakan, laporan itu dibuat karena kliennya merasa dirugikan, baik secara material maupun nonmaterial.

“Kita tadi telah melaporkan Saudara RP ke polisi atas kasus penipuan, karena klien saya merasa dirugikan, dalam kasus penipuan yang telah dilakukan terlapor,” katanya Azwir, Kamis (22/9).

Menurut Azwir, dalam kasus ini, terlapor menjadikan pelapor menjadi calon Bupati Semelue, menggantikan calon bupati Araiuddin, yang dikabarkan sakit. “Untuk pergantian ini terlapor meminta sejumlah dana oprasional kepada klien kami, dengan alasan pengurusan. Namun setelah dana dikirim, tidak dilaksanakan kegiatan apapun,” sebutnya.

Tindakan ini membuat pelapor merasa dirugikan dan langsung melaporkan kasus dugaan penipuan tersebut kepada Polda Aceh, dengan nomor laporan LP/153/IX/2016/SPKT, tanggal 22 September 2016, tentang dugaan penipuan. “Kita selesaikan perkara ini sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” kata Azwir.

Tak Logis Rapian, Ketua PDIP Kabupaten Simeulue yang dihubungi melalui telpon mengatakan, seharusnya persoalan ini disikapi dengan tenang, dan tidak emosi. Sebab, apa yang dilakukan Anhar ini dinilainya tidak logis. Sebab, soal maju atau tidak semua tergantung kehendak Allah.

“Memang, karena awalnya kandidat yang telah diusung sakit, maka kita cari penggantinya dan Anhar yang diusung. Namun pada saat-saat terakhir, Araiuddin ternyata sembuh dan pulih, makanya kita usung paket awal,” kata Rapian.

Menyinggung laporan Anhar soal dugaan penipuan, Rapian mengaku memang ada biaya untuk pengurusan administrasi bagi enam parpol pendukung. “Tapi sudah kita kembalikan sebagian, karena yang sebagian dia mengaku sudah ikhlas, karena telah terpakai untuk pengurusan administrasi,” kata Rapian.
Rapian secara tegas menolak berkomentar jika apa yang dilakukan Anhar merupakan manuver politik. “Saya tak mau berkomentar soal itu. Tapi saya berpikiran positif sajalah, tidak ada unsur politisnya,” katanya. (ibi/ahi/ara)