Tiga Pria Bersebo Sekap Mantan Istri Bupati

KORBAN KEKERASAN: Monalisa (39) mantan istri Bupati Nagan Raya HT Zulkarnaini mendapatkan perawatan di ruang IGD Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien, Meulaboh, Minggu (25/9).
DENI SARTIKA/RAKYAT ACEH

 

MEULABOH (RA) – Monalisa (39), mantan istri Bupati Nagan Raya Zulkarnaini disekap tiga pria bersebo (bertopeng-red) di kediamannya Jalan Swadaya Meulaboh, Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Ahad (25/9) pagi. Pelaku juga menyumpal mulut korban, kaki dan tangan diikat serta memukul korban.

Saat ditemukan, Monalisa terbujur kaku bersimbah darah di lantai perkarangan rumahnya. Kapolres Aceh Barat AKBP Teguh Priyambodo Nugroho, melalui Kabag Ops Kompol Budi Darma, menjelaskan insiden tersebut awalnya diketahui salah seorang penarik becak yang kebetulan melintas. Ia lantas melaporkan ke piket Mapolres.

Mendapat laporan warga, polisi langsung mendatangi tempat kejadian perkara. Melihat polisi tiba, “korban minta tolong sambil berkata ada perampokan,” kata Budi Darma, Ahad (25/9).

Petugas lantas melarikan Monalisa ke rumah sakit umum Cut Nyak Dhien Meulaboh. Dalam keterangan singkat pada Polisi, Kompol Budi, menyebutkan, tiga pria bersebo masuk rumah lewat pintu belakang.

Saat pelaku menjalankan aksinya, Monalisa hanya bersama putranya, T Sultan Iskandar (14) yang tidur di kamarnya. Pada polisi, Monalisa mengaku ia berpapasan dengan tiga pria bersebo saat hendak ke kamar kecil.

“Pengakuan korban, ia lansung disekap, dan dipukul pakai batu. Mulut disumpal, kaki dan tangan di ikat,” jelasnya. Aksi pemukulan dihentikan tiga pelaku, setelah Monalisa berpura-pura pingsan.

Menurut Kompol Budi, korban berkeyakinan dirinya telah dirampok. Ia bahkan menduga perhiasannya telah hilang. “Tapi saat kami (Polisi) periksa ulang, kotak perhiasan masih terkunci rapat dan terletak pada tempatnya,” kata Kabag Ops merasa sedikit aneh.

Sampai kini, pihak kepolisian belum dapat memastikan apa motif pelaku. Apalagi barang berharga milik korban belum pasti hilang.

Hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) petugas menemukan dua titik lokasi darah tercecer, di dalam kamar belakang dan lantai halaman rumah. Juga ditemukan sarung tangan yang diperkiraan digunakan pelaku untuk menghilangkan jejak. “Barang Bukti yang telah kami amankan, bantal dan baju bernoda darah, tali, serta sapu tangan yang diduga digunakan pelaku,” rincinya.

Aparat kepolisian akan terus menelusuri kasus. Hingga kemarin, aparat kepolisian masih kesulitan meminta keterangan korban. Pasalnya Monalisa masih dalam kondisi trauma dan menjalani perawatan medis. ”Di rumah sakit, korban dalam pengawasan ketat kami,” tegas Budi.

Putra Monalisa, T Sultan Iskandar (14), saat berada di ruang Sentral Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Aceh Barat, mengakui tidak tahu tentang insiden penyekapan pagi hari yang menimba ibunya. Ia sadar telah terjadi insiden di kediamannya, usai beberapa Polisi mengedor pintu kamar.”Saya tahu setelah pak Polisi membangunkan saya,” jawabnya polos.

Luka robek

Setiba di Ruang IGD, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien, Meulaboh. Beberapa petugas medis langsung menangani luka yang di derita Monalisa. Dokter piket, dr Weraneta, mendetilkan, Monalisa mengalami luka robek pada pelipis sebelah kiri dan luka memar pada mata.
Luka sobek sepanjang 6 Cm dan lebar 1 Cm tersebut, diprediksikan akibat terkena benda tajam. Sedangkan memar bagian matanya, terkena hantaman benda tumpul.”Saat sampai ke sini (IGD-red), pasien dalam kondisi sadar. Hanya mengeluh sakit saja,” jelas dr Weraneta. (den/mai)