SABANG (RA) – Ketua Partai Golkar Aceh, T. M. Nurlif meminta pemerintah daerah untuk dapat memberikan kelonggaran terkait penerapan syariat Islam, khususnya di kawasan Sabang.
“Saya menilai sebagai daerah tujuan wisata ada kelonggaran bagi wisatawan tidak ditakuti dengan aturan syariat,” ujarnya, saat menyampaikan sambutan pelantikan pengurus Partai Golkar Sabang, Sabtu (15/10).
Menurut Nurlif, pertumbuhan Pulau Weh, Sabang selama hampir 20 tahun masih belum menampakkan kemajuan perekonomian bagi 35 ribu masyarakat di daerah yang pernah jaya pada era 70-an itu.
Kondisi ini terus berlangsung hingga sekarang. Pascadamai Aceh ada terlihat kemajuan signifikan. Pembangunan dermaga dan peningkatan jalan di kawasan tujuan wisata menjadi salah satu pemicu bagi wisatawan untuk berkunjung ke daerah yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan Samudera Hindia.
Ke depannya, tambah Nurlif, seluruh pemangku kepentingan, baik di provinsi maupun Kota Sabang, harus melihat secara arif dan bijaksana demi kemajuan masyarakat di daerah itu, tetapi tetap menjaga moral dan aqidah sebagai ummat Islam.
“Banyak orang mengatakan, Sabang punya potensi wisata menarik dari daerah lain. Tetapi kendalanya selain kurang faktor pendukung sarana akomodasi, transportasi juga dikaitkan qanun syariat bagi pelaku khalwat, maisir dan khamar, sehingga takut datang ke Aceh.
Sementara, Wakil Walikota Sabang, Nazaruddin mengatakan, salah satu menangnya Partai Aceh di Sabang, karena mengadopsi sistem yang dijalankan partai pohon beringin. “Saya curi sistem Golkar dan itu berhasil,” ujar Nazaruddin yang juga Ketua PA Sabang.
Partai Aceh sebagai partai lokal baru 10 tahun berdiri tentu belum punya banyak pengalaman kini berupaya untuk bangkit lagi mensejahterakan rakyat Aceh. “Saya minta pada Pilkada 2017 jangan sampai ada fitnah, karena selama ini sudah mulai muncul,” ujarnya.(imj/ara)