Banda Aceh – Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Aceh, Kombes Pol Armensyah Thay menegaskan, peredaran narkoba di Aceh sudah masuk ke pelosok desa. Maka diperlukan membangun jaringan anti barang haram itu agar dapat dicegah.
Jaringan dimaksud, dengan bekerjasama aparat gampong, tokoh masyarakat, pemuda dan para kaum perempuan yang ada di lembaga PKK maupun pengajian. ‘Jika melihat atau menemukan yang mencurigakan mengedar narkoba silakan lapor aparat gampong atau petugas kepolisian’, ujar Armensyah saat membuka sosialisasi narkoba bagi karyawan swasta di Banda Aceh, Selasa (8/11).
Dalam dunia kerja narkoba sangat rawan sebab barang ini digunakan sebagai penambah semangat kerja. Sehingga dinilai bisa menambah prestasi namun lama kelamaan menjadi ketergantungan.
Pengawasan bersama ini sangat penting. Maka orangtua (keluarga) akan paham dan dapat memahami bahaya narkoba dan dapat menangkal terhadap orang lain.
Sosialisasi itu turut juga memberi materi oleh Mulyati, Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Kasi Pencegahan Masduki. Keduanya menyampaikan narkoba dan solusinya. ‘Tidak ada kata yang lebih bijak yakni menyatakan mari perangi narkoba di lingkungan anda’, ujar Masduki.
Menurutnya, narkoba sudah menjadi musuh bersama. sehingga perlu diwaspadai dengan terbentuknya jejaring menjadi model bagi daerah lain untuk dijadikan model dalam membangun jejaring.
Mereka yang ikut sosialisasi dalam rangka pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) diikuti sekitar 30 peserta diantaranya, dari perusahaan otomotif, swalayan, finance, hotel, rumah sakit, makanan cepat saji, apotik dan toko bangunan. (imj)