Calang (RA) – Kodim 0114/AJ bersama Basarnas Meulaboh, terus melakukan proses pencarian korban hilang terseret banjir di Lhok Duku, Sungai Desa Masen, Kecamatan Daru Hikmah, Aceh Jaya Kamis (10/11). Korban bernama Marno (40), asal Kuala Simpang, Aceh Tamiang.
“Kita telah berupaya melakukan pencarian sungai Krueng Masen terkait Korban hilang terseret arus sungai saat banjir tiba,” kata Keucik Gampong Masen, Abd Rafal, Kamis (10/11).
Menurutnya, Kardi (37) korban lain yang juga sempat terseret arus dan mengalami patah tulang, telah dibawa pulang dari Puskesmas. Sementara dua korban selamat Hengky (25) dan Deri (25), turut ke lokasi bergabung dengan tim pencarian.
Rafal menambahkan, proses pencarian terpaksa tidak menggunakan boat karet milik Basarnas, sebab kondisi air yang masih bergelombang di sungai tersebut masih sangat berbahaya. “Debit air di sungai tersebut masih tinggi serta saat ini tumpukan dahan-dahan kayu begitu menumpuk sehingga kita mengalami kesulitan dalam melakukan proses pencarian,” kata Rafal.
Jembolnya tanggul sungai tersebut mencapai 100 meter, sehingga air sempat meluap kepemukiman warga hingga setengah meter ke dalam rumah air tersebut disertai lumpur.
Sungai Krueng Masen, menghubungkan muara sungai yang ada di Geumpang (Pidie) terbagi ke sungai Krueng Sabee dan Sungai Teunom di Aceh Jaya.
“Setiap hujan deras selalu terjadinya banjir kiriman luapan dari sungai Geumpang. Kita sangat berharap pada pemerintah Aceh dan pemerintah pusat untuk segera membangun tanggul kembali,” harap Rafal.
Hengky berharap, tim pencarian dapat menemukan kembali rekannya dalam kondisi hidup atau sudah tak bernyawa.
“Sebelum kejadian tersebut, kita sempat menyelamatkan diri untuk memanjat ke atas pohon rambong namun kita berpisah setelah pohon tersebut tumbang akibat digerus air sungai,” kata Hengky.
Wakil Ketua DPRK T Hasyimi Puteh, menyatakan banjir memang sering melanda di musim hujan. Apalagi setiap tahun, saat hujan lebat sungai Krueng Tunom selalu meluap.
“Beberapa tahun yang lalu relawan kemanusiaan kita sempat mengantar jenazah terbawa arus banjir. Penangganan banjir, seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan pemerintah Aceh,” sebutnya. (mag-67/mai)