BANDA ACEH (RA)– Memasuki bulan kedua, kajian rutin tafsir mingguan yang diselenggarakan oleh HMP IAT dan LDF Mushalla Azh-Azhilal, perkembangannya meningkat drastis. Peserta yang hadir semakin hari semakin bertambah dan beragam. Mulai dari mahasiswa fakultas Ushuluddin dan Filsafat, serta juga dari bebagai jurusan di UIN Ar-Raniry bahkan juga mahasiswa dari Unsyiah.
Ketua umum LDF Mushalla Azh-Zhilal, Zulfan Afdhilla menyadari perkembangan tersebut. “Alhamdulillah, perkembangan kajian ini meningkat drastis. Antusias peserta melebihi ekspektasi. Semoga tetap istiqamah dan terus memberikan kontribusi untuk ummat,” uajrnya.
Sudah nyaris mencapai 100 peserta yang telah berkecimpung dalam kegiatan ini. Dan diharapkan akan terus bertambah dan meluas mensyiarkan Al-Quran di lingkar kampus UIN khususnya.
“Kajian ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang membangun peradaban ummat, diharapkan ummat akan semakin dekat dengan Al-Quran,” kata ketua umum HMP IAT, Muhammad Rizki.
Akhir pekan kemarin, kajian diisi oleh Ust. Dr. Fauzi Saleh, Lc, MA dan dimoderatori oleh Kaisal Munir yang juga mahasiswa Ilmu Al-Quran dan Tafsir dengan tema “Parenting ala Lukmanul Hakim”. Kajian yang selesai pukul 11.00 WIB ini dihadiri sebanyak 45 peserta lebih. Sama seperti pertemuan sebelumnya, kajian ini diselenggarakan di ruang HMP berhubung Aula Fakultas yang menjadi tempat awal dipakai oleh pihak Fakultas sendiri. Walaupun begitu peserta tetap antusias mengikuti kajian sampai usai.
Sebagaimana prosedur yang telah dijalankan, peserta kajian yang aktif akan diberikan doorprize bulanan sebagai bentuk apresiasi. Bulan ini, doorprize diberi kepada Muhammad Azmi dari prodi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas tarbiyah yang memperoleh poin terbanyak dan teraktif. Adapun bulan lalu diberi kepada Hasan Al-Abrar dari prodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.
Doorprize diberikan kepada peserta yang aktif dengan indikator melihat kuantitas bertanya dan menjawab kuis yang diberikan pemateri. Faktor lain seperti kehadiran dan konsistensi juga sebagai pertimbangan jika ada lebih peserta yang memiliki poin sama. Untuk bulan depan (desember), poin akan di-reset kembali dan dihitung dari awal kembali.
“Kami berharap kajian ini terus berjalan dan didukung oleh fihak fakultas dan kampus agar senantiasa lestari kajian kegamaan di kampus biru ini,” harap Rizki. (rif)