Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

LHOKSEUMAWE · 13 Dec 2016 06:24 WIB ·

Ratusan mahasiswa dari Fakultas Hukum Unimal menggelar aksi HAM sedunia


 Ratusan mahasiswa dari Fakultas Hukum Unimal menggelar aksi HAM sedunia Perbesar

LHOKSEUMAWE (RA)– Ratusan mahasiswa dari Fakultas Hukum Unimal menggelar aksi HAM sedunia, di Tegu Rencong, Simpang Kuta Blang Lhokseumawe, Sabtu (10/12). Sebelumnya, pada malam hari mahasiswa juga ikut pawai obor di seputaran Kota Lhokseumawe, sebagai bentuk untuk mengwujudkan kedamaian di Aceh.

Maimun Ramli selaku Ketua KPRM Unimal, kepada Rakyat Aceh, kemarin, mengatakan, menyampaikan, saat ini begitu sulitnya menuntaskan persoalaan HAM di dunia. Ini akibat tidak adanya keseriusan dari penegak hukum, termasuk salah satu pelanggaran HAM di Indonesia dan khususnya di Aceh yang tidak jelas penyelesaiannya.

“Kami menilai penyelesaian kasus pelanggaran HAM di Aceh, sampai hari ini masih terlihat abu-abu. Walaupun di Aceh sudah dibentuk qanun Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) yang disahkan oleh DPR Aceh pada tahun 2013 lalu, tapi belum ada realisasi,”ucap Maimun Ramli, seperti diutarakan koordinator aksi.

Menurut dia, lembaga KKR ini merupakan harapan Bangsa Aceh untuk menuntaskan segala bentuk pelanggaran HAM berat di Aceh atau kejahatan kemanusiaan yang terjadi puluhan tahun silam, saat Aceh bergejolak.

Sementara itu, salah satu peserta aksi Al-Rieza mengatakan, dalam memperingati hari HAM, menuntut penegak hukum segera mengusut tuntas pelanggaran HAM berat di Aceh, khususnya di Lhokseumawe dan Aceh Utara.

“Kami meminta lembaga KKR harus bekerja secara profesional dan independen, serta tidak melihat dari suatu kelompok dan golongan manapun. Kami juga meminta Pemerintah Aceh, DPR Aceh, Pemerintah Pusat dan lembaga penegak HAM dapat memproses laporan akhir yang disampaikan oleh lembaga KKR,” ungkapnya.

Selain itu, semua mahasiswa berharap pemerintah mendukung kinerja Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) untuk tidak ada interpensi dari pihak manapun, ataupun kepentingan politik lainnya. Penegakan hukum harus mampu bersikap independen, baik itu bermasalah dengan militer atau lainnya. “Kami siap mengawasi dan memperjuangkan asas hukum (equality before of the law),” tuturnya. (arm/min)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Dandim 0103/Aceh Utara Bukber dan Santun Anak Yatim

28 March 2024 - 21:15 WIB

BSI Regional Aceh Dorong Penguatan Transaksi Digital Masjid

28 March 2024 - 19:36 WIB

Satnarkoba Polres Lhokseumawe Amankan 26 Tersangka dalam 14 Kasus Narkotika

26 March 2024 - 21:50 WIB

Bulan Purnama 25 Maret 2024 Pasca Penumbra di Lhokseumawe

25 March 2024 - 22:01 WIB

Kapolres Henki Bersama Ketua Bhayangkari Bagi Takjil

22 March 2024 - 05:06 WIB

Polres Aceh Utara Buka Puasa Bersama Anak Yatim

22 March 2024 - 04:59 WIB

Trending di LHOKSEUMAWE