SINGKIL (RA) – Warga Desa Ujung Bawang Kecamatan Singkil Kota seperti sekelompok orang yang dikejar banjir. Pasalnya, kemana pun mereka pindah, selalu saja bencana banjir menimpa mereka.
Ray Lingga warga Dusun Embamo Desa Ujung Bawang kepada Rakyat Aceh (13/12) kemarin, menyebutkan awalnya desa mereka ketika itu masih di Ujung Bawang merupakan langganan banjir.
Lalu Pemkab Singkil merelokasi mereka ke tempat yang dianggap aman, di desa ujung bawang juga yang lokasinya di Dusun Embamo. Tetapi pada banjir kali ini, desa mereka tetap kena banjir juga dengan ketinggian mencapai satu meter lebih.
“Kami mau kemana lagi terpaksa bertahan di rumah masing- masing. Untuk beraktifitas kami terpaksa menggunakan perahu,” ujar Ray.
Banjir kali ini, kata Ray lagi, merupakan banjir terbesar. Biasanya mereka tidak tekena banjir. Tapi air sungai Singkil bersumber dari gunung Leuser meluap, dampaknya mereka kena banjir. “Sudah selama dua pekan kami kebanjiran.”
Selamat warga Desa Ujung Bawang lainnya, menyebutkan, kambingnya sebanyak 5 ekor hanyut bersama kandangnya. Dia tak tau mau buat apa, selama ini dirinya bekerja dari dagang kambing, karena kambingnya hanyut modalnya juga ludes.
“Kami tidak bisa beraktifitas lagi. Hanya mengandalkan bantuan. Satu kepala satu bambu beras. Bila banjir tak kunjung surut kami terancam tidak makan,” ujar Selamat. (yud/min)