
PIDIE JAYA (RA)-Masyarakat korban gempa Pidie Jaya, kini sangat membutuhkan popok bayi dan pembalut wanita. Walaupun ada bantuan itu, tapi masih minim dan diharapkan pada pemerintah serta donator agar dapat memberikan kebutuhan bantuan tersebut.
Setiap hari selalu terjadi kekurangan pampers bayi dan pembalut wanita, sehingga panitia pengelola posko pengungsian kesulitan untuk memenuhi kebutuhan tersebut ketika diminta warga. Hal itu seperti diakui Mustafa M. Yusuf Geuchik Gampong Rawasari, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, pada Rakyat Aceh, kemarin.
Ia mengatakan, dari jumlah pengungsi 1.061 jiwa di Rawasari, 521 jiwa diantaranya merupakan perempuan. Sehingga kebutuhkan pembalut wanita sangat besar yang harus disediakan. “Tanpa bantuan pemerintah dan donator kami tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan tersebut,”ucap Mustafa M. Yusuf.
Selain itu, untuk kebutuhan pampers bayi juga sangat tinggi dengan jumlah balita di gampongnya mencapai 145 jiwa. Bukan itu saja, sambung Mustafa M. Yusuf, saat ini pihaknya masih mengalami kekurangan selimut, tikar, kelambu dan tenda untuk pengungsian.
Sementara dari jumlah pengungsi Rawasari 1.061 jiwa terdiri dari balita 145 jiwa, anak-anak 206 jiwa, dewasa 649 jiwa dan lansia 83 jiwa. (arm/mai)