Barang Sitaan Layak Konsumsi Dihibahkan

MUSNAKAN BARANG BUKTI: Petugas Bea dan Cukai Aceh dan muspida plus memusnakan barang bukti tindak kejahatan di Banda Aceh, Rabu (21/12). HENDRI/RAKYAT ACEH

BANDA ACEH (RA) – Sebanyak 11,7 ton gula pasir dan 15,37 ton beras ketan hasil sitaan Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Aceh sepanjang tahun 2016, dihibahkan pihak DJBC Aceh kepada Pemprov Aceh melalui Dinas Sosial.

Hibah ini dilakukan pada acara pemusnahan barang sitaan di halaman Kanwil DJBC Aceh, kawasan Luengbata, Banda Aceh, Rabu (20/12).

“Hibah barang sitaan yang masih layak konsumsi itu berdasarkan surat persetujuan Menteri Keuaggan (Menkeu) RI, Nomor S-004/MK.6/WKN.01/2016, tanggal 16 Desember 2016,” ujar Kakanwil DJBC Aceh, Rusman Hadi.

Ia menambahkan, pemberian hibah barang hasil sitaan tersebut merupakan terobosan baru, setalah melakukan komunikasi dan koordinasi ke Jakarta. “Alhamdulillah, untuk tahun 2016 ini, kita sering bekomunikasi ke Jakarta sehingga ada terobosan untuk menghibahkan hasil sitaan,” katanya.

Selama ini, kata Rusman, proses untuk bisa menghibahkan barang-barang hasil sitaan yang masih layak konsumsi terbilang susah. Namun berkat komunikasi intens dan koordinasi yang terus dilakukan, akhirnya disetujui. “Sekarang sudah kita lakukan. Selagi bisa dikonsumsi, akan kita hibahkan,” ucapnya.

Beberapa bulan lalu, kata dia, pihaknya juga menghibahkan gula pasir sebanyak 31 ton lebih. “Februari 2016 lalu ada 25 ton gula pasir dan awal Desember juga ada kita hibahkan 6,95 ton gula pasir dan beras ketan 1,17 ton.”

Ia beraharap, kedua jenis barang yang dihibahkan itu bisa disalurkan oleh Dinsos Aceh kepada masyarakat yang membutuhkan dan layak menerimanya. Sedikitnya sepanjang 2016, Kanwil DJBC Aceh telah menghibahkan 45,65 ton gula pasir dan beras ketan.
Segera Disalurkan

Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Aceh, Yusri yang menerima hibah gula pasir dan beras ketan dari Kanwil DJBCAceh kemarin mengatakan, pihaknya akan segera menyalurkan hibah tersebut ke masyarakat yang membutuhkan dan layak menerima.
Ia menjelaskan, masyarakat memang sangat membutuhkan bantuan dari Dinsos maupun instansi lainnya, karena Aceh saat ini sering dilanda musibah. Oleh sebab itu, pihaknya merasa terbantu dengan adanya hibah tersebut. “Saat ini ada beberapa daerah yang terkena musibah. Seperti banjir di Aceh Singkil dan gempa di Pidie Jaya,” kata Yusri.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Kanwil DJBC Aceh merupakan sebuah keputusan yang bagus dan tepat, sehingga barang sitaan yang layak dikonsumsi tidak dimusnakan dengan sia-sia.

“Ini sangat bagus dan membantu. Kami sangat berterimakasih, kami akan pergunakan hibah ini dengan baik, terutama kepada korban musibah,” jelas Yusri. “Ini terobosan baru, menghibahkan barang hasil sitaan selagi bisa dikonsumsi,” katanya. (mag-68/ara)