class="post-template-default single single-post postid-2735 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Ratusan Jamaah Seluruh Indonesia Hadiri Rakernas MPTT I di Abdya Resmikan Kantor Baru, IJTI Lhokseumawe dan YLBH CaKRA Santuni Anak Yatim Arab Saudi Kecam Israel Soal Penggusuran Rakyat Palestina Tegas, Usai Dilantik Gubernur Aceh Langsung Hapus Barcode Pengisian BBM Masyarakat Antusias Nonton Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh

UTAMA · 26 Dec 2016 02:37 WIB ·

Rekonstruksi Bencana Aceh, Pembangunan Ruang Kelas Ditarget Januari 2017


 Istimewa-Pembangunan ruang kelas sementara diharapkan selesai Januari 2017 Perbesar

Istimewa-Pembangunan ruang kelas sementara diharapkan selesai Januari 2017

Harianrakyataceh.com –  Pembangunan ruang kelas sekolah menjadi prioritas pemerintah dalam rekonstruksi  paska bencana gempa bumi di Pidie, Provinsi Nangroe Aceh Darusalam.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) kini tengah menyelesaikan pembangunan kelas sementara di Pidie Jaya.

“Yang mendesak dibangun adalah  sekolah-sekolah baik SD, SMP, SMA dan SMK.  Awal Januari mendatang anak-anak harus sudah sekolah dan diharapkan pada awal Januari 2017 bangunan kelas sementara sudah selesai, ” ujar  Ketua Satgas Infrastruktur untuk Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh  Danis H. Sumadilaga dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (25/12).

Danis yang juga menjabat  Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR mengatakan ada sebanyak 92 sekolah rusak,  22 sekolah diantaranya  mengalami  rusak berat.

Dari 22 sekolah yang rusak berat,  sebanyak 13 sekolah yang sudah diratakan pihak TNI sebagai prioritas, sehingga  proses pembangunan bisa segera dilakukan.

Menurut Danis, fokus Satgas saat ini adalah bagaimana agar bisa sekolah, yaitu tentunya harus dibangun sekolah sementara agar pada awal Januari, proses belajar mengajar bisa berlangsung.

“Ini yang akan kita kejar sekolah-sekolah sementara dan sebagian yang belum selesai akan menggunakan tenda dan sudah disiapkan sebanyak 104 buah tenda, “ungkapnya.

Kementerian PUPR dan sejumlah BUMN sepakat untuk membuat ruangan kelas sementara dengan sistem modular dengan metode knock down.

Menggunakan baja ringan dan dilakukan dengan prinsip knock down sehingga apabila tidak digunakan lagi masih dapat dimanfaatkan.

Adapun BUMN yang terlibat baik konstruksi maupun konsultan pengawasnya adalah Waskita Karya,  Hutama Karya, Adhi Karya, Nindya Karya, Bina Karya, Wijaya Karya, Brantras Abripraya, PP, Waskita, Yodya Karya dan Virama Karya.(nas/JPG)

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Aceh Berduka, Ulama Kharismatik Abu Kuta Krueng Meninggal Dunia

13 February 2025 - 06:50 WIB

Silaturrahmi Dengan Teuku Riefky Harsya, Haji Uma Bahas Soal Pengembangan Ekonomi Kreatif di Aceh

12 February 2025 - 21:10 WIB

Ditlantas Polda Aceh Hadirkan Layanan Inovasi Samsat: Bayar Pajak di Drive Thru dan Perpanjangan STNK 5 Tahun di Samsat Keliling

12 February 2025 - 18:44 WIB

Ceulangiek Dukung Keputusan Gubernur Aceh Muzakir Manaf Hapus Barcode Pengisian BBM di SPBU

12 February 2025 - 15:16 WIB

Arab Saudi Kecam Israel Soal Penggusuran Rakyat Palestina

12 February 2025 - 14:59 WIB

Tegas, Usai Dilantik Gubernur Aceh Langsung Hapus Barcode Pengisian BBM

12 February 2025 - 12:47 WIB

Trending di UTAMA