
LANGSA (RA) – Kondisi badan jalan negara lintas sumatera (Jalinsum), Gampong Matang Seulimeng sampai Gampong Simpang Lhee, Kecamatan Langsa Barat rusak parah. Akibatnya, laju arus lalulintas pada lintasan tersebut jadi terganggu dan juga rawan kecelakaan.
Pantauan Rakyat Aceh, Selasa (27/12), kerusakan badan jalan melingkupi Gampong Matang Seulimeng, Lhok Bani dan Simpang Lhee. Kondisi badan jalan banyak dipenuhi lubang besar dan kecil dari pecahan lapisan aspal.
Bahkan beberapa titik di gampong Matang Seulimeng dan Lhok Bani mengalami kerusakan sangat parah, sehingga kendaraan melaintas harus ekstra hati-hati. Terutama kendaraan angkutan umum seperti bus maupun mobil penumpang, karena kerusakan badan jalan membuat getaran dalam bus sangat terasa.
Sudirman (36) salah seorang warga Gampong Paya Bujok Beuramoe, Langsa Barat kepada Rakyat Aceh mengatakan, berdasarkan pengetahuannya kerusakan badan jalan negara di lintasan tersebut sudah terjadi lebih kurang lima atau enam tahun lalu.
“Tapi kondisi kerusakan separah ini, kira-kira dua atau tiga tahun lalu, terutama di lintasan Gampong Matang Seulimeng mulai depan kantor Samsat sampai ke tikungan Gampong Lhok Bani.
Akibat kerusakan itu, setiap hari kita lihat mobil penumpang dan bus yang lewat saat di lokasi rusak harus hati-hati dan melajukan kendaraannya dengan sangat pelan, agar penumpang di dalam tidak ikut berombak seperti rusaknya jalan,” sebut Sudirman.
Selain mengganggu kenyamanan laju kenadaraan umum, menurut Sudirman, kerusakan badan jalan negara dimaksud juga membuat warga Kota Langsa mengeluh. Pasalnya, akibat kerusakan itu juga dapat mengancam keselamatan jiwa warga setempat, baik pengguna kendaraan maupun pejalan kaki.
Lanjutnya, karena kerap kali kendaraan yang melintasi lokasi badan jalan rusak tersebut hilang kendali, maka lanju kendaraan yang oleng beresiko terjadinya kecelakaan lalulintas.
“Karenanya kita harapkan kepada pemerintah Aceh melalui instansi terkait agar segera melakukan perbaikan, sebelum memakan korban jiwa,” harap Sudirman.
Ditambahkannya, selama ini kerusakan badan jalan tersebut dilakukan perbaikan oleh pihak terkait hanya sebatas perawatan dengan sistem tambal sulam pada bagian yang rusak. Sehingga tidak bertahan lama dan dalam hitungan minggu badan jalan kembali rusak dan lebih parah dari sebelumnya. (dai/min)