Sigli (RA) – Direksi dan karyawan PT. Semen Tonasa menyerahkan bantuan sebesar Rp. 630 juta kepada korban gempa Aceh di Kabupaten Pidie Jaya. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis melalui PT. Semen Indonesia Aceh (SIA), dikantor PT. SIA Gampong Baro, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Selasa (3/1).
Bantuan berbentuk pemberdayaan masyarakat dan pendampingan, bertujuan untuk memperbaiki perekonomian masyarakar korban gempa khususnya wilayah pesisir pantai Pidie Jaya.
Bantuan diberikan langsung secara simbolis oleh Kepala Departemen (Kadep) Sekretaris Perusahaan (Sekper), Arifin, didampingi perwakilan karyawan, Ketua Serikat Karyawan Semen Tonasa (SKST), Harry Kurniawan, kepada koordinator lapangan PT. SIA, Tarmidzi didampingi Humas SIA, Marjoni.
Arifin, kepada wartawan mengatakan bahwa bantuan tersebut bukan dari perusahaan, melainkan langsung dari Direksi dan karyawan PT. Semen Tonasa, totalnya mencapai Rp. 630 juta. Dia menjelaskan sebelumnya pada saat terjadi gempa, pihaknya telah memeberikan bantuan sejumlah Rp. 326.553.000, dalam bentuk tenaga medis obat-obatan dan perangkat medis, sekarang kami berikan lagi Rp. 303.000.000, kepada korban gempa melalui SIA, guna pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Ini bukan dari Perusahaan, tapi dari direksi dan karyawan, kami lakukan ini karena kami yakin warga Aceh sama seperti kami warga timur, sama-sama Indonesia, harus saling membantu,” Terangnya kepada Wartawan.
Dia juga mengatakan, pihaknya kali ini lebih kepada pemulihan ekonomi micro khususnya pesisir, itu setelah berkoordinasi dengan Group PT. Semen Indonesia di Aceh, yaitu PT. SIA. Kami harap bantuan kami ini tepat sasaran, sehingga korban gempa dapat kembali berdikari, harap Arifin.
Koordinator PT. SIA, Tarmidzi, kepada Wartawan mengatakan, kosentrasi Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya sekarang ini kepada pemulihan infrastruktur, maka mereka akan membantu warga dengan bantuan pemulihan ekonomi.
Dia menjelaskan ada tiga titik fokus pengembangan akan dilakukan dari dana bantuan tersebut, antara lain pemberdayaan dapur garam lancang, budi daya tambak di Kecamatan Bandar Baru dan rumah pengelolaan ikan di Kecamatan Pante Raja.
Bantuan diberikan bukan bentuk cash atau tunai, tetapi dalam bentuk barang dan pendampingin sampai penerima bantuan dapat berdikari sendiri. Pihaknya akan melaksanakan pogram tersebut sampai waktu enam bulan kedepan dan fokus pada korban yang mata pencahariannya hilang saat gempa, terangnya kepada wartawan. (zia/min)