BANDA ACEH (RA) – Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh, melakukan aksi menolak rencana Plt Gubernur Aceh, Mayjen TNI (Purn) Soedarmo pergubkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2017, Rabu (4/1).
Aksi itu berlangsung tertib dengan pengawalan ketat aparat keamanan dari Satpol PP dan Polresta Banda Aceh. Setelah sempat berorasi beberapa menit di halaman kantor gubernur, para pendemo diminta masuk ke ruang kerja Plt Gubernur Aceh Soedarmo untuk berdiskusi. Pertemuan tertutup itu berlangsung dari pukul 11.48 WIB hingga Pukul 12.18 WIB.
Usai pertemuan itu, Kepala Biro Humas Setda Provinsi Aceh, Frans Dellians mengatakan, para mahasiswa di dalam ruangan menyampaikan aspirasinya. Dalam kesempatan itu, Plt Gubernur Aceh menjelaskan pada prisipnya pemerintah sepakat apa yang sampaikan mahasiswa.
“Bapak gubernur tadi mengatakan, kita ingin APBA ini segera direalisasi untuk berjalannya roda pembangunan. Nanti hasilnya dinikmati masyarakat, makanya itu bapak gubernur harus tetapkan deadline pada tanggal 15 Januari mendatang,” sebutnya.
Apalagi Aceh sedang mengalami sejumlah bencana yang membutuhkan anggaran segera. “Kita sedang terkena bencana di Pidie dan banjir melanda sejumlah daerah Aceh yang sangat membutuhkan realisasi angaran. Maka akan ditempuh dengan dipergubkan, itu disampaikan bapak gubernur,” katanya.
Ia juga menjelaskan, kalau lewat tanggal 15 maka gubernur akan pergubkan APBA, walaupun nantinya mekanismenya kementerian dalam negeri memangil legislatif dan eksekutif.
“Di sana, semua menyampaikan argumennya di bawah mediasi kementrian dalam negeri,” sebutnya.Sementara itu, koordinator aksi Herizal, mengatakan aksi dilakukan untuk mendesak penetapan Qanun APBA 2017 sesuai prosedur.
Ia menyebutkan hasil diskusi dengan gubernur, bahwa gubernur telah memberikan jadwal bila DPRA tak sahkan APBA. “Maka kami akan lancarkan aksi pada legislatif untuk mendorong mereka (DPRA) sahkan angaran sebelum tanggal 15,” katanya. (ibi/mai)
