RAKYAT ACEH (RA) – Banyak mitos yang keliru di masyarakat dalam menghadapi penyakit diabetes. Masyarakat menganggap untuk mencegah penyakit ini maka harus mengurangi konsumsi gula. Sebetulnya langkah paling tepat bukan mengurangi tetapi mengatur konsumsi gula sesuai kebutuhan. Selain itu, mengatur jumlah porsi makan dengan gizi seimbang juga dapat mencegah diabetes.
Penyakit diabetes tipe II terus naik karena gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat. Berbagai makanan manis dan cepat saji semakin menjamur dengan harga yang terjangkau.
“Kata kuncinya bukan mengurangi gula. Kebutuhan gula setiap orang berbeda. Kebutuhan manusia seperti kita, beda kebutuhan gulanya dengan atlet,” kata Edukator Diabetes Fakultas Ilmu Keperawatam Universitas Indonesia (FIK UI) Yulia, Sabtu (7/1).
Selain itu Yulia menyarankan untuk mengganti konsumsi karbohidrat dengan karbohidrat yang kompleks dengan mata rantai yang panjang. Sehingga proses pemecahan menjadi glukosa membutuhkan waktu yang lama.
“Seperti umbi-umbian, gandum, beras merah itu lebih lama memecah jadi glukosa. Karbo sederhana seperti nasi glikemik indeksnga tinggi,” tuturnya.
Begitu pula dengan gula, permen dan cokelat. Yulia mengingatkan agar masyarakat sadar untuk mengkonsumsi sayur lebih banyak. Porsi makan di dalam satu piring juga harus diubah.
“Makan nambah boleh, tapi makanannya apa dulu, sayur harus lebih banyak. Banyak masyarakat salah di dalam piring karbonya lebih banyak, lauk dan sayurnya sedikit. Coba ubah ¾ protein dan sayuran, dan ¼ karbo. Jangan terbalik,” kata Yulia. (cr1/JPG)
