Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

Uncategorized · 9 Jan 2017 06:03 WIB ·

Curahan Hati Ureng Inong yang Terabaikan


 Curahan Hati Istri yang Terabaikan. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com Perbesar

Curahan Hati Istri yang Terabaikan. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

RAKYAT ACEH (RA) – Dua tahun menjabat direktur di perusahaan yang sama, Karin, 36, merasa suaminya, Donjuan, 40, mulai hobi mengatur-atur.

Donjuan memindah tugaskan Karin ke kantor cabang perusahaan di Pasuruan dengan alasan suami istri tidak boleh satu lokasi.

Karin sendiri merasa tertekan ditugaskan sebagai pengawas peternakan di Pasuruan. Ia merasa itu tidak adil.

Apalagi, hal itu dilakukan setelah mereka menikah 12 tahun lamanya.

”Ada sebagian yang suami-istri tidak boleh satu perusahaan. Alhamdulillah, kami beruntung karena beda divisi. Saya bidang produksi dan suami marketing,” kata Karin di sela-sela sidang gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Rabu (5/1).

Maka dari itu, keduanya tetap bekerja di salah satu pabrik pengelolaan pupuk di Rungkut.

Berbekal ilmu yang ditimba saat kuliah, Karin sangat senang karena sesuai disiplin ilmunya. Ia tetap bisa menghitung persentase bahan kimia dan melihat hasilnya.

Begitu pula dengan Donjuan. Meski background pendidikannya adalah teknik sipil, Donjuan berhasil meningkatkan penjualan pupuk sampai akhirnya ia dijadikan direktur.

Berawal jadi sales marketing, supervisor, kepala marketing kini karirnya di puncak.

Pria yang tinggal di kawasan Perumahan Babatan Indah itu menjadi direktur.

Pernikahan antara Donjuan dan Karin karena sering bertemu satu kantor. Ibarat pepatah ’witing trisno jalaran soko kulino’.

Mereka sering jumpa dan akhirnya menikah. Pernikahan dilakukan dengan izin direksi dengan perjanjian mereka tetap bisa bekerja di perusahaan tersebut.

Usai nikah, keduanya seringkali berangkat berdua. Hal itu dilakukan hampir 10 tahun lamanya

”Suami jadi direktur tahun 2013. Sok ngaturnya di kantor mulai kelihatan. Saya yang awalnya jadi pengawas produksi, dipindahkan jadi administrasi. Lha wong saya enggak ngerti administrasi ya protes,” jelasnya.

Protes besar-besaran itu sempat membuat hubungan suami-istri panas.

Donjuan melarang Karin keluar dari ruangan dan bertemu dengan rekannya di bidang produksi.

Padahal, ibu dua anak itu sudah mengaku sangat akrab dengan rekan-rekannya di divisi produksi.

Selain bekerja, devisi produksi sering menggelar acara arisan maupun jalan-jalan dengan urunan pribadi.

Sampai akhirnya, Donjuan memutuskan untuk memindahkan Karin ke Pasuruan.

”Di rumah ya tengkar terus karena saya merasa dibuang. Tapi, suami enggak pernah mau denger curhat saya,” tegasnya.

Di Pasuruan, Karin sebenarnya diberikan rumah dinas dan juga antar jemput mobil pribadi oleh Donjuan.

Sayangnya, Karin tetap merasa suaminya jahat dan sok ngatur dengan hidupnya.

”Kalau maunya mau menang sendiri begitu ya sudah saya juga bisa putuskan hidup sendiri. Anak ikut saya. Harta sudah atas nama saya,” tegasnya. (jpnn)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

GM Hotel Parkside Berniat Ikut Pilkada Gayo Jalur Independen

28 March 2024 - 21:08 WIB

H. Musannif, Ketua Yayasan Darul Ihsan Peusijuk dan Kukuhkan 242 Alumni Angkatan XIX

27 March 2024 - 18:24 WIB

Pj Gubernur Aceh Bersama Pj Bupati Aceh Besar Santuni 25 Anak Yatim

22 March 2024 - 17:09 WIB

Peringati Earth Hour, Pj Bupati Aceh Besar Serukan Pemadaman Lampu Selama 1 Jam 

22 March 2024 - 16:30 WIB

Kapal pengangkut Rohingya diduga terbalik di perairan Aceh Barat

20 March 2024 - 14:36 WIB

Ketua Yayasan Laskar Cabut Laporan dan Minta Maaf kepada Kapolres Sabang

20 March 2024 - 11:25 WIB

Trending di Uncategorized