Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

UTAMA · 11 Jan 2017 06:59 WIB ·

Waduh, Debat Kandidat di Pidie Rusuh


 BENTROK: Massa pendukung Paslon Abusyik dan Partai Aceh terlibat bentrok didepan Grand Blang Asan Hotel Sigli setelah Walkout dari debat kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Pidie 2017 diselenggarakan KIP Pidie, Selasa (10/1).
ZIAN MUSTAQIN/RAKYAT ACEH Perbesar

BENTROK: Massa pendukung Paslon Abusyik dan Partai Aceh terlibat bentrok didepan Grand Blang Asan Hotel Sigli setelah Walkout dari debat kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Pidie 2017 diselenggarakan KIP Pidie, Selasa (10/1). ZIAN MUSTAQIN/RAKYAT ACEH

SIGLI (RA) – Bentrokan antar masa pendukung Pasangan Calon (Paslon) Bupati Pidie bentrok di halaman Grand Blang Asan Hotel, Selasa (10/1).

Peristiwa itu awali dengan protes dan walk out yang dilakukan pasangan Roni Ahmad (Abusyik) dan Fadlullah TM. Daud dari debat kandidat terbuka. Pasangan itu menilai aturan debat tidak sesuai dan zalimi pasangan nomor urut 2 itu.

Saat meninggalkan lokasi, massa pendukungnya pasangan jalur independen itu terlibat ‘adu mulut’ dengan massa pendukung pasangan nomor urut 3 H. Sarjani Abdullah dan M. Iriawan SE, dari Partai Aceh (PA).

Kondisi yang terus memanas, menyebabkan Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Pidie terpaksa meminta Komisi Independen Pemilihan (KIP) Pidie menunda debat kandidat. Aparat kepolisian berhasil mengamankan kondisi hingga bentrokan tidak meluas.

Akibat kejadian tersebut, seorang pendukung Paslon PA, M. Nasir (55), dilaporkan terluka akibat bentrokan. Pihak PA juga mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke polisi, sedangkan pihak kepolisian sedang mendalami kasus pemukulan dalam bentrokan tersebut.

Kapolres Pidie, AKBP M. Ali Khadafi, pada awak media di lokasi kejadian membenarkan adanya mis komunikasi antara pendukung Paslon. Ia juga juga membenarkan ada seorang pendukung yang melaporkan kasus penganiayaan saat bentrokan terjadi.

“Iya benar ada mis komunikasi antara pendukung nomor urut 2 dan 3. Tapi situasi sudah terkendali dan kondusif. Satu orang sudah melaporkan kepihak kami terkait penganiayaan, dari pihak PA, yang dilaporkan dari pihak Abusyik. Sementara ini, masih kita panggil saksi korban,” jelasnya.

Terkait walk out Paslon Abusyik, Dewan Pakar Hukum Paslon Abusyik, Muharramsyah SH, mengaku kecewa dengan sikap Panwaslih Pidie yang mengambil sikap melarang memakai kupiah mirah, dalam acara debat kandidat tersebut. Padahal kupiah mirah bukan atribut, sehingga tidak ada dalam aturan penyelenggara Pilkada dan teknikal meeting yang sudah disepakati beberapa waktu lalu.

“Kami kecewa dengan Panwaslih, mereka meminta kami tidak memakai Kupiah Mirah, padahal itu bukan atribut partai, tdak ada dalam aturan itu. Jelas kami tidak mau, ini bukan atribut, jadi kami tidak mau mengikuti itu, karena kami tidak pernah menyetujui aturan tidak boleh memakai kupiah mirah. Bagi kami melepaskan peci kami bukan keputusan melainkan kebijakan,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, pihak Abusyik, akan melaporkan KIP Pidie dan Panwaslih Pidie, kepada DKPP karena telah melanggar kode etik. Panwaslih Pidie, yang diketui Said Husein, pada pihaknya mengaku menerima komplen dari seorang warga bernama Taufik, seorang pendukung Paslon nomor urut 1, terkait pemakaian kupiah mirah. “Alasan itulah mereka memutuskan untuk melarang dan memerintahkan kami mencopot peci tersebut,” jelasnya.

“Setelah kami cek kembali ternyata Taufik, tidak pernah melaporkan perkara tersebut dan tidak bermasalah dengan kupiah mirah yang kami pakai. Hal itulah yang membuat kami semakin curiga pada Panwaslih Pidie, sehingga kami harus melaporkan mereka ke DKPP.”

Sedangkan pendukung Paslon nomor urut 3 dari PA dan Gabungan, mengaku sangat kecewa dengan sikap KIP Pidie yang tidak tegas dan menunda debat tanpa memberikan alasan pada undangan yang hadir, sehingga pihaknya terpaksa mendatangi kantor KIP meminta kejelasan pasti.

“Debat ini bukan hanya melaksanakan perintah UU, jangan main-main di sini, bukan mainan debat ini. KIP jangan cari aman, selain itu KIP sepertinya kurang sosialisasi perkara teknik hasil teknikal meeting kemarin, sehingga terjadi seperti ini, teman kami sudah menjadi korban pemukulan,” kata Jubir Paslon dari PA Pidie, Said Safwatullah.

Pihaknya juga meminta KIP diskualifikasi rivalnya atas aksi walk out. Ia mengatakan, jika nanti ada debat sesi dua, meminta Paslon yang keluar tadi didiskualifikasi, “Karena jika tidak ada sangsi, maka ke depan jika terjadi seperti debat tadi dan keluar lagi, kapan berakhirnya,” jelasya Said.

Ketua KIP Pidie, Ridwan S.Pd, dalam jumpa persnya menjelaskan, penundaan debat kandidat merupakan perintah Panwaslih Pidie, dengan alasan kondisi, sehingga KIP wajib melaksanakan perintah tersebut.

“Penundaan acara perintah Panwaslih kepada KIP, kami wajib melaksanakan. Kami tadi diperintah secara lisan, suratnya menyusul,” pungkasnya.

Namun Rakyat Aceh, hingga pukul 17.20 Wib, KIP dan Panwaslih Pidie, belum mendapati surat tersebut. Pihak KIP Pidie, mengaku akan berkoordinasi dengan Panwaslih terkait debat kandidat ulang.

“Debat kembali jika diperintahkan Panwaslih, mengenai apakah Paslon yang keluar melanggar PKPU dan sangsinya, masih kita pelajati terlebih dahulu,” kata Ridwan.

Terkait walk out Paslon Abusyik, pihak penyelenggara mengatakan hal tersebut karena peci merah yang mereka gunakan dilarang pakai oleh pendukung dalam ruang debat, kecuali Paslon. Menurut Kepala Pokja kampanye KIP Pidie, Heri Saputra, hal itu sudah dibahas dalam pertemuan dengan para pendukung Paslon, salah satunya peserta selain Paslon dilarang menggunakan atribut di ruangan debat.

“Mengapa disebut atribut Paslon dan bukan partai, karena adanya Paslon dari yang bukan partai, sehingga disebutkan atribut Paslon bukan partai,” terangnya. (zia/mai)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Ditlantas Polda Aceh dan IMBI Aceh Bagikan Sembako dan Takjil

28 March 2024 - 19:06 WIB

Kapolda Aceh Perintahkan Jajarannya untuk Tindak SPBU Nakal

28 March 2024 - 17:27 WIB

Kemenhub RI Diingatkan Soal UUPA Dibalik Rencana Pengurangan Bandara Internasional

28 March 2024 - 00:00 WIB

Pj Gubernur Dampingi Menko PMK Kunjungi Warga Penerima Bantuan Pemerintah

27 March 2024 - 22:21 WIB

Upaya Stabilitasi Harga, Pemkab Aceh Besar Gelar Bazar Pangan Murah di Simpang Tiga

27 March 2024 - 17:42 WIB

Pj Bupati Aceh Besar dan Kapolresta Banda Aceh Launching Kampung Bebas Narkoba di Lheu Blang

27 March 2024 - 17:34 WIB

Trending di UTAMA