
MEUREUDU (RA) – Pengurus Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Pusat dan Aceh, menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada 52 paramedis korban bencana gempa di Pidie Jaya, Aceh, Ahad (15/1).
Penyerahan bantuan tunai ini dilakukan Ketua POGI Aceh, Dr. dr. Mohd. Andalas, Sp. OG FMAS bersama POGI Pusat, yang diwakili Dr. dr. Yudhi M Hidayat, ke beberapa titik di Pidie Jaya.
“Diantaranya untuk 30 tenaga medis, yang penyerahannya dipusatkan di Klinik Asyifa, Simpang Empat, Meureudu, Pidie Jaya,” kata Andalas.
Menurut Andalas, bantuan tersebut sudah dikumpulkan oleh kesatuannya sejak bulan lalu, dan baru hari dapat diserahkan secara langsung kepada para korban, dengan total mencapai Rp102 juta.
Bantuan ini memang tidak seberapa jumlahnya, kata Andalas, tetapi kebersamaan dan kepedulian ini yang ingin dibangun dengan baik terhadap tenaga medis yang terkena dampak langsung bencana gempa Pidie Jaya. Selain itu bertujuan untuk membantu mengurangi beban mereka.
“Selain melihat kembali kondisi korban bencana dan juga menyerahkan bantuan, walaupun dalam jumlah terbatas ini difokuskan kepada tenaga medis, dokter, bidan dan para perawat, baik dalam katagori berat maupun ringan,” ujarnya.
Bantuan tersebut selain bentuk kebersamaan dalam membantu meringankan beban kehidupan tenaga medis yang terkena dampak yang bekerja di di wilayah bencana, juga suatu hal untuk membangun semangat bekerja dalam melayani masyarakat.
“Memang ada sebagian tenaga medis dan penunjang medis yang menjadi korban, dan sudah terdata untuk mendapat bantuan dari pemerintah. Namun bantuan dari kita juga tetap ada untuk membangkitkan semangat mereka, sehingga dengan bantuan yang minimal ini juga mampu meringankan bebannya,” kata Andalas.
Selain itu Andalas bersama pengurus POGI lainnya, mereka juga menyerahkan bantuan berupa uang tunai kepada Alya Nabilla yang masih berusia 11 tahun, yang dengan penuh perjuangan merangkak dari celah-celah reruntuhan bangunan tempat dia tinggal.
Saat kejadian, kedua orang tua Alya ikut menjadi korban, meninggal dunia akibat tertimbun bangunan rumahnya yang runtuh di kawasan Bandar Dua, Ulee Gle. Pidie Jaya. (mag-71/ara)