BIREUEN (RA) – Sejumlah desa di empat kecamatan di Bireuen, diterjang banjir bandang akibat meluapnya debit air sungai di wilayah itu. Hujan deras sejak Kamis (19/1) malam hingga Jumat (20/1) dini hari, akibatkan rumah akibatkan pemukiman warga terendam dan terpaksa mengungsi.
Amatan dan keterangan dihimpun Rakyat Aceh, luapan banjir melanda Kecamatan Pandrah, Jeunieb, Peudada, Juli.
Dampak luapan air bah seperti di Jeunieb, terjadi mulai Kamis (19/1) pukul 23.00 WIB sampai dinihari mengenangi puluhan rumah warga Desa Janggot Seungko, Meunasah Tambo, Meunasah Keutapang, Meunasah Keupula dan Meunasah Dayah dengan ketinggian air rata-rata 50 Cm – 70 cm.
Di Peudada banjir luapan air Krueng Peudada, masuk mengenangi rumah warga di Desa Meunasah Baroh dan Meunasah Pulo dengan ketinggian air 30 Cm – 60 Cm, Jumat (20/1) dinihari. “Warga terpaksa mengungsi ke meunasah dan kantor PLN paska diperingatkan perangkat desa, ungkap Kepala BPBD Farhan Husen,SE ,.MM dan Kepala Dinas Sosial Drs Murdani.
Keuchik Meunasah Pulo Kamaruddin (58) ditanyai Rakyat Aceh di lokasi banjir, mengatakan, Desa Meunasah Pulo dan sekitarnya setiap tahunnya memang langganan banjir. “Mencegah terjadinya hal-hal tidak diinginkan, seluruh masyarakat saat debit air Krueng Peudada meluap sudah diperingatkan berhati-hati.”
Saat terjadi banjir sekitar 80 orang santri di Dayah Nurul Islam juga mengungsi. “Saat air mulai masuk pemukiman sudah saya umumkan lagi agar mengungsi ke meunasah. Jumlah warga kami 477 kepala keluarga dengan jumlah total 1.800 jiwa,” rinci Keuchik ditanyai bersama anggota Tagana Bireuen.
Sementara Drs Murdani menambahkan, banjir luapan juga melanda Desa Bale Panah, Beunyot dan Teupin Mane Kecamatan Juli. Akibat luapan air di aliran Krueng Peusangan merusak jaringan tes trek dibendungan Pante Lhong Teupin Mane.“Banjir di Peudada Jumat (20/1) pagi sudah surut dan membantu para pengungsi. Dinas Sosial Bireuen menyalurkan bantuan logistik masa panik bagi santri di Dayah Nurul Islam dan membuka dapur umum sementara bagi warga di Meunasah Pulo dan Meunasah Baroh,” terang Murdani.
Dikatakan juga, saat meluapnya air sungai di Krueng Peudada, satu unit boat pukat bernama Cama Laot milik Muhammad Karim warga Desa Blang Kubu Peudada, ditambat dipinggir sungai hanyut dibawa banjir. “Boat jenis labi-labi itu sudah ditemukan dan dalam kondisi sedang direhab,” terang Kadinsos. (rah/min)