BANDA ACEH (RA) – Kantor SAR Banda Aceh mengevakuasi Anak Buah Kapal (ABK) MT Boyaca di perairan laut selat Benggala. Awak kapal tangker berbendera Singapura yang dievakuasi bernama Taningco Guillermo Bailon (61), warga Filipina.
Kantor SAR kerahkan Kapal KN SAR Kresna-232 untuk evakuasi korban ke pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh. “Ia harus kita evakuasi di perairan Aceh karena mengalami penyakit usus buntu dan tidak sanggup lagi menlajutkan perjalanan,” kata Kepala Basarnas Aceh, Suyatno Harjo, Jumat (27/1).
Ia menjelaskan, Taningco mengalami gangguan usus saat dalam perjalanan dari Venezuela menuju ke Cina. Sementara itu, Capt Supriyadi menyatakan pihaknya melakukan evakuasi pukul 07.00 WIB, Kamis (26/1).”Proses medivac berlangsung hingga delapan jam lamanya, karena mengalami kendala gelombang mencapai dua meter, makanya perjalanan kita lama,” katanya.
Capt Supriyadi menjelaskan tim medivac yang terlibat terdiri dari Basarnas Aceh, bea cukai tim karantina, polisi, TNI AL dan agen PT. Pelni Lhoksumawe, tim melakukan evakuasi dengan sistem SAR Kresna merapat ke lambung kiri MT. Boyaca. Namun terkendala faktor cuaca, hingga KN SAR Kresna pindah ke posisi yang lebih aman.
Ia mengatakan korban yang dievakuasi diserahkan pada pihak tim karantina, untuk mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin, Banda Aceh. (ibi/mai)