Tri Rismaharini: Illiza Pemimpin Visioner

DOKUMEN : Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) bersama pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal dan Farid Nyak Umar foto bersama ribuan massa saat kampanye di Banda Aceh, Ahad (29/1). ENO SUNARNO/RAKYAT ACEH

BANDA ACEH (RA) – Walikota Surabaya Tri Rismaharini menjadi magnet kampanye akbar pasangan calon Walikota Banda Aceh dan Wakilnya, Illiza Sa’aduddin Djamal-Farid Nyak Umar di pelataran parkir stadion H Dimurtala, Lampineung, Ahad (29/1). Dihadapan ribuan massa yang hadir, Risma menyampaikan orasi politiknya terkait pengalamannya membangun kota dan penilaiannya terhadap Illiza.

 

Perempuan yang dikenal tegas itu, menceritakan pengalamannya memimpin Surabaya. Ia menyebutkan, acapkali difitnah ketika mencalonkan diri menjadi walikota. Hal tersebut juga dialami Illiza jelang Pilkada mendatang.

 

Berbagai ancaman sering dialamatkan padanya. Namun ia mengaku tak peduli, bahkan rela mati di warganya. Seperti diketahui, perempuan yang dikenal tegas itu berhasil menutup prostitusi terbesar di Indonesia.

 

Risma juga berbagi cerita hubungannya dengan Illiza yang sudah terjalin lama. Ia menyebutkan, Almarhum Walikota Banda Aceh Mawardi Nurdin, sempat menitip pesan padanya sebelum dipanggil Allah.

 

“Alm Pak Mawardi pernah berpesan pada saya. Saya diberi amanah untuk membantu Illiza belajar pemerintahan,” ujar Risma.

 

Politisi PDI P itu meyakinkan massa yang hadir agar tidak ragu memilih perempuan. Apalagi menurutnya, Aceh telah melahirkan banyak perempuan yang menjadi pahlawan nasional.

 

“Apakah lupa, jika ada sosok pahlawan nasional dari Aceh mampu membuktikan keberaniannya sehingga terkenal seantero nusantara, lihat Cut Nyak Dhien,” sebut Risma.

Ia berharap warga Kota Banda Aceh memilih sahabatnya Illiza, menurutnya, merupakan pemimpin visioner. “Kalau salah pilih, maka lima tahun ke depan menderita. Jangan khianati orang yang telah membangun Banda Aceh ini, mari pilih nomor satu,” sebutnya.

Konsep Religius

Berbeda dengan kandidat lain, pasangan Illiza-Farid mengusung konsep religius dalam kampanyenya. Diawali dengan zikir bersama yang dipimpin Ustad Said Khaulid berlangsung hidmat. Bahkan sebagian massa terlihat meneteskan air mata.
Keteduhan kampanye berlanjut hingga dai kondang Ustad Ahmad Al Habsyi, memberikan tausiah.

Ia membahas tentang pentingnya peran perempuan di rumah tangga dan sosial politik. Dihadapan massa, Ustad Ahmad juga menceritakan perjuangan perempuan dalam sejarah peradaban Islam.

 

Ia jelaskan, sejarah Islam telah mencatat bahwa begitu banyak perempuan yang ikut berperang bersama nabi. “Bukankah urusan perang adalah urusan politik,” katanya.
Bahkan istri Nabi Muhammad, Aisyah tampil memimpin perang Jamal. “Arijali kawamuna ala nisa itu konteksnya dalam usrah atau keluarga bukan dalam konteks sosial politik. Jadi, jangan sebar fitnah,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu Ahmad, juga menyebutkan ciri-ciri pemimpin yang baik. Menurutnya melayani masyarakat bukan sebaliknya.

 

“Nah, karena Bunda Illiza adalah orang baik, maka jangan heran untuk menjadi orang baik risikonya harus siap berhadapan dengan orang-orang yang tidak baik,” katanya.
Ia melanjutkan, meskipun terus dicaci, Illiza tetap memberikan maaf pada orang-orang yang membencinya. “Saya kagum dengan Bunda. Beliau mengatakan, jika ada seribu orang yang mencaci dirinya maka akan disediakan satu juta kata maaf untuk yang mencacinya,” tegas Ahmad.(eno/mai)