
TAPAKTUAN (RA) – Pencurian dengan modus memecahkan kaca mobil tengah marak terjadi di Kabupaten Aceh Selatan. Masyarakat harus hati – hati, karena sejauh ini sudah delapan kasus terjadi di sejumlah lokasi berbeda.
Berdasarkan informasi dihimpun Rakyat Aceh, lima peristiwa terjadi di kecamatan Tapaktuan, Labuhanhaji, Pasie Raja dan Sawang. Kasus terbaru terjadi dua hari lalu di halaman Masjid Istiqamah Gampong Padang, Tapaktuan. Pencuri berhasil mengambil sejumlah barang berharga dan uang setelah kaca samping belakang sebelah kiri mobil dinas milik Pemerintah Aceh, Toyota Kijang Inova warna silver, dipecahkan pelaku.
“Benar telah terjadi pencurian terhadap mobil Kijang Inova warna silver plat merah BL 227 AA di halaman masjid Agung Istiqamah, Tapaktuan, Selasa, 31 Januari 2016 sekira pukul 18.30 WIB. Pelaku berhasil mengambil sebuah tas ransel samping milik Buchari (45), status PNS, penduduk jalan Cendana Utama, Gampong Lingke, kecamatan Syah Kuala, Banda Aceh,” kata Kapolsek Tapaktuan AKP Mustafa kepada Rakyat Aceh saat dikonfirmasi, Rabu (1/2).
Kapolsek menjelaskan kronologis kejadian, dalam perjalanan pulang menuju Banda Aceh, tiga korban berhenti di halaman Masjid Istiqamah Tapaktuan untuk menunaikan shalat maghrib berjamaah. Usai melaksanakan shalat, korban menuju mobil yang diparkir. Saat itu mendapati kaca mobil sudah pecah, kemudian memeriksa barang-barang yang dibawa. Ternyata tas ransel warna hitam miliknya sudah raib dari dalam mobil.
Selain korban Buchari, tambah Kapolsek Tapaktuan, dua awak mobil lain adalah Ismail (52), PNS, warga jalan Kebun Raja Lr. Mangga, Gampong Pineng, kecamatan Syah Kuala, Banda Aceh dan Rosnidar (57), PNS, alamat gampong Meurebo Kecamatan Meurebo, Aceh Barat. Peristiwa inipun dilaporkan korban ke Polsek Tapaktuan. Kerugian akibat pencurian tersebut ditaksir mencapai Rp 6 juta.
Menurut pengakuan korban kepada polisi, tas ransel samping yang digondol maling terdapat dompet berisi KTP, kartu ATM, uang tunai Rp 400.000, buku tabungan Bank Mandiri, Kartu Askes dan STNK kenderaan roda dua. Didalam tas ransel juga terdapat uang yang dimasukan dalam amplot sebanyak Rp 2 juta dan baju milik Rosnidar.
Pada hari yang sama, sekira pukul 18.15 WIB, kaca mobil Toyota Avanza warna hitam nomor polisi BL 840 TL juga dibobol maling di jalan TR Angkasah, gampong Lhok Bengkuang, Tapaktuan. Pelaku berhasil menggasak barang-barang milik Khairol Musik (56), status PNS, penduduk gampong Air Berudang, Tapaktuan yang terletak dalam tas
Pengakuan korban kepada polisi, peristiwa ini terjadi saat korban mengikuti rapat KPRI Kostrad di gedung SDN 3 Tapaktuan. Ketika korban hendak pulang dan naik ke mobil melihat kondisi kaca bagian belakang sebelah kiri sudah pecah. Korban memanggil seorang saksi dan memeriksa tas warna hitam merek Ejer sudah hilang.
“Didalam laporan korban disebutkan, tas yang dicuri itu terdapat sebuah Hardis Eksternal satu dan surat-surat sertivikat pelatihan guru. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 3 juta. Kedua kasus ini sedang dilakukan penyelidikan dan berusaha melacak pelaku,” terang Mustafa.
Sehari sebelumnya, Senin (30/1), sekira pukul 16.00 WIB, kaca mobil Datsun Go Panca warna silver, nomor polisi BK 1123 WS yang dikendarai Marianum Harahap (42), warga Pematang Siantar, Sumatera Utara juga dipecahkan saat diparkir di kawasan gampong Lhok Pawoh, kecamatan Sawang. Dua pelaku yang mengendarai sepeda motor menjarah tas kerja korban yang berprofesi sebagai sales alat elektronik air bersih Water Purifier.
Kapolsek Sawang Iptu Zulkiram menyebutkan, tas milik korban berisi bon faktor, target perencanaan dan alat tes ukur air bersih yang dilarikan pencuri sudah ditemukan masyarakat di pinggir pantai gampong Ujung Karang, Sawang. Diduga pelaku mempreteli tas hasil jarahannya di lakosi tersebut. Karena tidak berisi uang, tas korban dibuang dipinggir laut.
Kasat Reskrim Polres Aceh Selatan, AKP Darmawanto, S.Sos mengaku sedang fokus melakukan penyelidikan terhadap aksi pencurian dengan cara memecah kaca mobil. Selain upaya pihak kepolisian, masyarakat juga dihimbau berhati-hati dan waspada memarkirkan kenderaan. Kelengahan kita akan dimanfaatkan pelaku untuk berbuat jahat.
“Jajaran Polres Aceh Selatan pokus melakukan penyelidikan dan pengembangan. Diduga, pelaku melakukan aksinya dengan mengunakan sesuatu benda. Sejak kejadian, personil kepolisian tidak tinggal diam dan berusaha terus mengejar pelaku. Polisi mengintai gerak-gerik oknum yang dicurigakan. Namun, masyarakat harus tetap waspada dan menginformasikan setiap perkembangan yang mencurigakan,” tegas Darmawanto. (dir/slm.