Aceh Timur (RA) – Minimalisir konflik warga dan gajah di Aceh Timur, Conservation Response Unit (CRU) Bunien intensifkan patroli. Kemarin, sejak pagi petugas menurunkan empat gajah jinak menyisir hutan di pedalaman Bunien, Kecamatan Serba Jadi.Gajah yang dilibatkan dalam patroli Lilik, Bunta, Lya dan Nonik. Dua pasang gajah jinak itu, merupakan kiriman dari Saree, Aceh Besar yang bertugas menghalau gajah liar kembali ke hutan. Patroli gajah melibat empat mahout berkompeten.
Pembangunan CRU merupakan salah satu upaya pemerintah setempat, menghindari konflik antara gajah dan warga. Sejak tahun 2015, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengerahkan gajah-gajah jinaknya asal Saree ke CRU Bunien.
“Seperti biasanya kami ditugaskan untuk merawat gajah. Akitivitas patroli sebuah tanggung jawab kami di CRU dalam memberikan pelayanan tentunya dalam harapan rakyat bisa sejahtera, Mahout sejahtera, gajah juga sejahtera,” ujar Kepala CRU Bunien, Mahdi Al Masri, Ahad (5/2).
Ia menjelaskan, rutinitas patroli dilaksanakan setiap harinya. Namun pengawasan kawasan hutan bisa sewaktu-waktu, tergantung informasi yang berkembang atau keperluan lain yang mendesak, seperti mendapat informasi perburuan, perusak hutan dan lain-lain.
Namun dikala santai, gajah-gajah ini sering berada di aliran sungai yang tak jauh dari keberadaan CRU untuk membersihkan diri. Di sanalah keempat gajah itu dimanjakan para mahout sambil melatih berbagai gerakan.Begitu juga persoalan kesehatan gajah, merupakan tanggung jawab para petugas CRU untuk merawat. Mulai dari pertumbuhan, kesehatan, dan berat badan hingga makanan hal utama yang perlu diperhatikan agar gajah tidak sakit.
“Kesehatan gajah sangat kita perhatikan, gajah juga mendapat perawatan jika tim dari dokter hewan turun ke CRU. Mulai dari fisik hingga pola makan menjadi perhatian khusus agar gajah tetap tegar,” jelas pria yang akrab disapa Dedek Makam itu.Ia meminta semua pihak berwenang untuk terus mendukung keberadaan CRU Desa Bunin. Sebab keberadaan merupakan tumpuan harapan saat gajah liar berulah di sana.
Dedek memberi contoh, Desa Seumanah Jaya yang sering terjadi konflik gajah dengan manusia. Namun berkat keberadaan CRU dan rutinitas patroli, ganguan gajah berhasil diminimalisir.(mag-73/mai)