Menu

Mode Gelap
Dihadiri Mualem, 5.000 Lebih Warga Bireuen Penuhi Undangan Syukuran Ceulangiek Pj Bupati Bireuen : Jangan Balas Pantun dengan Wartawan Ruas Jalan Provinsi Aceh, Patah Total di Simeulue Enam Jam Pj Gubernur Aceh di Pulau Simeulue Militer Korsel: Beberapa balon sampah Korut dilengkapi transmiter GPS

DAERAH · 6 Feb 2017 00:06 WIB ·

Penanganan Konflik Satwa Liar Patroli Gajah Diintensifkan


 PATROLI:  Empat ekor gajah jinak di CRU Desa Bunin Kecamatan Serba Jadi dimandikan oleh Mahout usai melakukan patroli di hutan desa setempat, Aceh timur, Sabtu (4/2).
ZABIR MAULANA/RAKYAT ACEH Perbesar

PATROLI: Empat ekor gajah jinak di CRU Desa Bunin Kecamatan Serba Jadi dimandikan oleh Mahout usai melakukan patroli di hutan desa setempat, Aceh timur, Sabtu (4/2). ZABIR MAULANA/RAKYAT ACEH

Aceh Timur (RA) – Minimalisir konflik warga dan gajah di Aceh Timur, Conservation Response Unit (CRU) Bunien intensifkan patroli. Kemarin, sejak pagi petugas menurunkan empat gajah jinak menyisir hutan di pedalaman Bunien, Kecamatan Serba Jadi.Gajah yang dilibatkan dalam patroli Lilik, Bunta, Lya dan Nonik. Dua pasang gajah jinak itu, merupakan kiriman dari Saree, Aceh Besar yang bertugas menghalau gajah liar kembali ke hutan. Patroli gajah melibat empat mahout berkompeten.

Pembangunan CRU merupakan salah satu upaya pemerintah setempat, menghindari konflik antara gajah dan warga. Sejak tahun 2015, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengerahkan gajah-gajah jinaknya asal Saree ke CRU Bunien.

“Seperti biasanya kami ditugaskan untuk merawat gajah. Akitivitas patroli sebuah tanggung jawab kami di CRU dalam memberikan pelayanan tentunya dalam harapan rakyat  bisa sejahtera, Mahout sejahtera, gajah juga sejahtera,” ujar Kepala CRU Bunien, Mahdi Al Masri, Ahad (5/2).
Ia menjelaskan, rutinitas patroli dilaksanakan setiap harinya. Namun pengawasan kawasan hutan bisa sewaktu-waktu, tergantung informasi yang berkembang atau keperluan  lain yang mendesak, seperti mendapat informasi perburuan, perusak hutan dan lain-lain.

Namun dikala santai, gajah-gajah ini sering berada di aliran sungai yang tak jauh dari keberadaan CRU untuk membersihkan diri. Di sanalah keempat gajah itu dimanjakan para mahout sambil melatih berbagai gerakan.Begitu juga persoalan kesehatan gajah, merupakan tanggung jawab para petugas CRU untuk merawat. Mulai dari pertumbuhan, kesehatan, dan berat badan hingga makanan hal utama yang perlu diperhatikan agar gajah tidak sakit.

“Kesehatan gajah sangat kita perhatikan, gajah juga mendapat perawatan jika tim dari dokter hewan turun ke CRU. Mulai dari fisik hingga pola makan menjadi perhatian khusus agar gajah tetap tegar,” jelas pria yang akrab disapa Dedek Makam itu.Ia meminta semua pihak berwenang untuk terus mendukung keberadaan CRU Desa Bunin. Sebab keberadaan merupakan tumpuan harapan saat gajah liar berulah di sana.

Dedek memberi contoh, Desa Seumanah Jaya yang sering terjadi konflik gajah dengan manusia. Namun berkat keberadaan CRU dan rutinitas patroli, ganguan gajah berhasil diminimalisir.(mag-73/mai)

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Pj Bupati Aceh Besar Pimpin Aksi Satu Jam Pungut Sampah di Blang Bintang

13 October 2024 - 18:20 WIB

Agusni AH Diangkat Jadi Ketua KIP Aceh Gantikan Saiful

13 October 2024 - 00:53 WIB

Dua Kali Mangkir dari Panggilan Penyidik, Selebgram Aceh MD alias ML Ditangkap

11 October 2024 - 21:10 WIB

Pj Gubernur Safrizal Lantik Penjabat Bupati Nagan Raya, Aceh Tenggara dan Aceh Barat

11 October 2024 - 18:57 WIB

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Gagal Melesat ke Posisi 2

11 October 2024 - 15:20 WIB

Jumat Berkah, Satlantas Abdya Bagi Sembako

11 October 2024 - 14:40 WIB

Trending di DAERAH