Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

DAERAH · 7 Feb 2017 00:01 WIB ·

Pemko Dituding Tak Peduli Perekonomian Lhokseumawe Terpuruk


 Rakyat Aceh Perbesar

Rakyat Aceh

LHOKSEUMAWE(RA) – Ketidakpedulian Pemerintahan kota Lhokseumawe terhadap kondisi perekonomian kota Lhokseumawe yang semakin memburuk, membuat wakil rakyat berang. Bahkan dengan tegas mengatakan Pemko tidak peduli dengan kondisi terpuruk perekonomian di Lhokseumawe.
“Bayangkan saja, sampai saat ini, KUA PPAS 2017 belum juga diserahkan oleh Pemerintah kota ke DPRK untuk dilakukan pembahasan. Sementara kita sudah berulang kali meminta untuk diserahkan,” ujar Faisal, Fraksi Koalisi Bersama dari PAN, kepada koran ini kemarin dengan geram melihat perilaku pemerintahan kota Lhokseumawe yang tidak peduli sama sekali.

Dikatakannya, bila kondisi ini terus berlarut, maka kondisi perekonomian masyarakat di kota Lhokseumawe akan hancur dan terpuruk. Sebab, anggaran tidak bisa dikeluarkan karena APBK 2017 belum disahkan hingga sampai sekarang.Anehnya ujar dia yang juga anggota badan kehormatan dewan ini, menilai pemerintah kota Lhokseumawe sengaja membiarkan kondisi yang begini, apalagi devisit anggaran yang tidak bisa tertutup itu dibiarkan begitu saja oleh pemerintah daerah kota Lhokseumawe.

“ Kita minta masyarakat jangan menyalahkan wakil rakyat. Karena kita sudah bekerja maksimal dan sudah berulang kali meminta kepada pemerintah daerah untuk segera menyerahkan KUA PPAS 2017 biar segera dibahas. Namun Pemko tidak peduli dan membiarkan begitu saja tanpa ada kepastian,” kata Faisal.

Menurutnya, dengan kondisi yang begini, yang sangat dirugikan adalah masyarakat kota Lhokseumawe sendiri. Gimana tidak, bagaimana semua program bisa dikerjakan, sementara anggaran untuk itu tidak ada.
“ Dengan tidak adanya anggaran, maka semua yang menyangkut perekonomian masyarakat tidak bisa berjalan, baik soal bantuan dan lain-lainnya yang mana sangat mendesak harus dilakukan,” sebut Faisal. (msi)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Delegasi UNHCR dari Jenewa Bakal Kunjungi Aceh

25 April 2024 - 18:41 WIB

Polsek Banda Sakti Ciduk Tersangka Narkotika “Sita 6 Paket Sabu”

25 April 2024 - 18:29 WIB

Pelaku Judi Online di Peusangan Ditangkap

25 April 2024 - 16:38 WIB

24 April 2024 - 12:22 WIB

Program Jusber PIM Kepada Masyarakat Lingkungan

22 April 2024 - 16:49 WIB

Pidie Jaya Raih Terbaik 1 Anugerah Prof. A. Majid Ibrahim Ke 10

22 April 2024 - 15:49 WIB

Trending di DAERAH