Harianrakyataceh.com – Ketidakjelasan nasib Persiraja Banda Aceh tampaknya semakin rumit menjelang bergulirnya kompetisi Liga 2 akhir Maret mendatang. Memasuki pekan ke-2 bulan Februari belum ada tanda-tanda Persiraja menggelar persiapan.
Padahal satu klub Aceh lainnya, PSBL Langsa sudah memasuki seleksi tahap II dan segera menetapkan 25 pemain dalam skuat untuk mengarungi kompetisi musim ini.
Hal ini membuat publik Banda Aceh semakin gusar, pasalnya jika tim tidak segera dibentuk maka dipastikan laskar rencong vakum dan harus turun kasta ke liga nusantara (Liga 3) tahun depan.
Sekretaris umum (sekum) PSSI Aceh, Khaidir TM mengatakan sudah menunggu Surat Keputusan (SK) pengurus Persiraja yang menyatakan mundur namun ia belum mendapatkan surat tersebut.
Padahal, jika surat itu sudah di tangannya maka PSSI akan segera membentuk tim mengingat waktu yang semakin sempit jelang kick off Liga 2. “Saya rencana panggil pengurus Persiraja, seandainya ada persolan mari kita duduk bersama selesaikan secara mufakat,” kata Khaidir pada Rakyat Aceh belum lama ini.
Khaidir menyambut baik jika 47 klub anggota Persiraja ingin menggelar Musyawarah Daerah (Musda) memilih ketua umum sesegera mungkin, namun jika hal tersebut hanya sebatas wacana maka PSSI menunggu SK Persiraja dalam pekan ini.
“Semua orang berharap Persiraja ikut berkompetisi, pengurus Persiraja saya rasa sedang dalam masalah besar dan harus segera kita selesaikan,” ujar dia.
Namun saat masalah genting ini, Asri Sulaiman muncul dan mengaku masih menjadi ketua umum Persiraja, ia akan menggelar Musda untuk menentukan nasib Persiraja jelang kompetisi musim ini.
Pernyataan Asri semakin menambah kelumit masalah karena klaim tersebut membuat pemain lantak laju menagih gaji musim lalu yang belum dibayar. “Ini sedang ada permainan politik dalam manajemen, jelas-jelas Asri sudah mundur dari Persiraja tetapi kenapa ia muncul lagi dan mengatakan segera gelar musda,” kata seorang sumber Persiraja yang tidak ingin ditulis namanya.
Sumber itu menambahkan, kemunculan kembali Asri Sulaiman yang akan menggelar Musda dicurigai ditunggangi oleh salah satu aktor politik Banda Aceh yang sedang mencari panggung jelang pilkada serentak 15 Februari mendatang.
“Ada aktor politik yang sedang bermain memanfaatkan nama Persiraja, bukan mencari solusi tetapi menambah masalah,” ceritanya pada Rakyat Aceh. (mag-69/rif)