SBY Sebut Apa Yang Diungkapkan Antasari Sebagai Fitnah Yang Keji

Mantan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono (Dok.Jawa Pos)

Harianrakyataceh.com – Mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya menjawab tudingan mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Lewat akun Twitter resmi miliknya, SBY menduga grasi yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Antasari sangat kental dengan aroma politiknya.

“Yg saya perkirakan terjadi. Nampaknya grasi kpd Antasari punya motif politik & ada misi utk serang & diskreditkan saya (SBY),” cuit SBY dalam akun @SBYudhoyono, Selasa (14/2).

Ketua Umum Partai Demokrat tersebut juga sudah menduga dirinya akan menjadi sasaran politik dari Antasari sebelum pilkada serentak dilakukan. SBY  mengaku kecewa terhadap tuduhan tersebut.

“Satu hari sebelum pemungutan suara Pilkada Jakarta (saya duga direncanakan), Antasari lancarkan fitnah & tuduhan keji terhadap saya,” katanya.

Menurut pria asal Pacitan, Jawa Timur tersebut, motif  yang dilakukan oleh Antasari adalah semata-mata agar putranya Agus Harimurti Yudhoyono gagal menjadi Gubernur DKI Jakarta, dalam pilkada serentak yang dilakuan Rabu (15/2).

“Tujuan penghancuran nama SBY oleh Antasari & para aktor di belakangnya agar Agus-Sylvi kalah dlm pilkada besok, 15 Feb 2017,” ungkapnya.

SBY juga mengeluhkan dan mempertanyakan kenapa Antasari terus menyudutkannya dengan fitnah-fitnah keji, yang semata-mata agar Agus Yudhoyono

“Luar biasa negara ini. Tak masuk di akal saya. Nauzubullah. Betapa kekuasaan bisa berbuat apa saja. Jangan berdusta. Kami semua sudah tahu,” tegas SBY.

Karenanya, guna mengetahui kebenarannya SBY akan menggelar jumpa pers guna masyarakat tahu kebenaran yang sebenarnya. “Dalam waktu dekat akan saya sampaikan bantahan & penjelasan saya. Saya ingin saudaraku rakyat Indonesia tahu kebenaran yg ssejati,” tuturnya.

Sebelumnya diberikatakan, Antasari menyebut bahwa SBY mengetahui persis kasus yang menjeratnya. Karenanya dia meminta SBY harus terbuka mengenai siapa saja pihak yang diminta merekayasa kasusnya.

Antasari juga bercerita sekitar Maret 2009, dia pernah didatangi oleh CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo atas utusan SBY. Di mana Hary meminta Antasari agar tidak menahan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aulia Tantowi Pohan, besan SBY.(cr2/JPG)