
REDELONG (RA) – Tim pemenangan salah satu Paslon bupati-wakil bupati di Bener Meriah, diduga telah melakukan pemukulan terhadap dua warga, Salwani dan Rinaldi. Pemukulan terjadi sekitar pukul 20.30 WIB, Ahad malam.
Aksi pengeroyokan berlangsung di depan posko pemenangan Paslon Rusli-Islah (RI) di Kampung Lot, Kecamatan Bener Kalipah. Tak terima atas insiden tersebut, Salwani (42) bersama tim pemenangan RI melapor ke polisi.
Saat mendapat perawatan di RSU Muyang, Kute Bener Meriah, Rinaldi menyebutkan pelakunya Dailami (45). Saat menjalankan aksinya, pelaku ditemani rekannya Z (35) dan M (40). Selain melakukan pemukulan, para anggota salah satu ormas yang cukup terkenal di Bener Meriah itu juga merobek baliho Paslon RI di depan posko. Para pelaku diduga merupakan tim sukses Paslon Ahmadi-Syarqawi.
“Dailami menanyakan kepada Salwani, apa ini masih resmi bisa di pasang (baliho) kemudian Dailami langsung melakukan pemukulan terhadap Salwani yang berada di depan posko Rusli–Islah,” kisahnya.
Rinaldi mengaku sempat melerai hingga kakinya patah dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Sementara itu, Kasman Dedi Satgas RI, Kasman Dedi menceritakan korban saat itu sedang bersama empat rekannya hendak berkunjung ke posko, namun melihat sejumlah masa tim sukses sudah ramai.
“Kejar-kejar itu yang saya dengar dan mereka juga memukul mobil dan kaca sepion hingga pecah. Saya melihat mereka membawa senjata tajam berupa parang dan pedang, ada juga yang hendak melempar dengan batu. Tanpa pikir panjang saya langsung tancap gas ke kantor Koramil Permata,” jelasnya.
Sejam berada di kantor Koramil, akhirnya mereka di evakuasi ke Polsek. “Dikawal pulang oleh Brimob bersenjata lengkap hingga Bener Kelipah,” ujarnya.
Railawati SH, tim hukum Paslon RI menyatakan insiden itu kriminal murni. Hingga kemarin belum ada perdamaian pihaknya dengan kelompok pelaku maupun Paslon yang didukung.
“Saat ini kasus tersebut sudah dilaporkan ke pihak kepolisian dan kasus tersebut merupakan pengeroyakan yang dilakukan secara bersamaan,” ujarnya.
Ia menjelaskan korban bukan merupakan tim pemenangan RI dan tidak ada dalam daftar SK, namun saat massa datang ia berada di depan posko. Pihaknya juga mengaku tetap melakukan pembelaan hukum.
Menurut Railawati, dua orang korban sudah berada di rumah masing namun untuk Rinaldi hingga saat ini masih berada di RSU Muyang Kute. Pemeriksaan BAP akan kembali dilakukan Selasa (14/2). “Kita juga berharap, kejadian ini tidak menganggu proses Pilkada dan pihak kepolisian untuk tetap berlaku adil,” ujarnya.
Saat dikonfermasi Rakyat Aceh, Ahmadi menyatakan permintaan maaf atas insiden yang telah terjadi. Ia memastikan aksi pengeroyokan itu tidak ada kaitannya dengan pelanggaran Pilkada, melainkan kriminal murni. Ia juga menyampaikan, akan memberikan perlindungan hukum kepada pelaku pemukulan. Alasannya, kejadian tersebut ada penyebabnya.(mag-70/mai)