Pencarian di Tiga Negara, 14 Nelayan Hilang

korban hilang ( r.a)

BANDA ACEH (RA) – Sebanyak 14 orang nelayan asal Aceh Timur hilang saat melaut di perbatasan Thailand-Indonesia. Ke-14 nelayan ini dilaporkan hilang oleh pihak keluarganya sejak 3 Desember 2016 lalu dan hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.

Wakil Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftachuddin Cut Adek, mengatakan, para nelayan tersebut belum ditemukan sejak dilaporkan hilang tiga bulan lalu. Pihaknya dan para pelaut sudah berusaha dan berupaya untuk melakukan pencarian, namun hasilnya masih nihil.

“Sekarang belum kembali. Kita sudah mencari hingga (laut) Thailand, India dan Myanmar,” kata Miftachuddin pada Rakyat Aceh, Banda Aceh, Jumat (17/2).  Ia menjelaskan, kapal boat yang berangkat dari pelabuhan Idi Rayeuk, Aceh Timur ini menggunakan Kapal Motor (KM) Tetap Rezeki dengan Nomor 346/QQd 9 Gross Ton (GT) milik M Rifa’i dan dinahkodai oleh Jufri Rusli. Semuanya nelayan ini berasal dari Idi Rayek, Aceh Timur.

“Kapal boat tersebut memberikan kontak terakhir pada 1 Desember 2016. Titik koordinat terakhir komunikasi 07.15 N/096.57 E,” sebutnya. Miftachuddin menambahkan, hilangnya para nelayan tersebut karena kapal boat milik mereka mengalami kerusakkan. Mereka diperkirakan dibawa arus masuk di perairan Thailand, India dan Myanmar.

“Posisinya lebih dekat dengan pulau Puket Thailand. Sudah masuk wilayah laut Thailand,” tambahnya. Ia menyebutkan pihak keluarga sudah berupaya menghubungi anggota keluarganya namun belum membuahkan hasil karena tidak bisa dihubungi.

Lebih lanjut ia menambahkan, guna mencari keberadaan mereka Panglima Laot Aceh sudah meminta bantuan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Puji Astuti dengan mengirimkan surat bernomor 16/PL-ACEH/XII/2016.

“Kita juga sudah melakukan komunikasi dengan pihak KBRI di Thailand untuk membantu upaya pencarian,” tuturnya. (mag-68/mai)