PIDIE (RA) – Rapat pleno rekapitulasi perolehan suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pidie, Kamis (23/2) diwarnai aksi walkout saksi. Penyelenggara Pilkada, KIP dan Panwaslih juga sempat bersitegang.
Ketegangan dalam ruangan sidang pleno bermula, Firdaus, saksi Paslon Bupati Pidie, Sarjani dan M. Iriawan, memilih meninggalkan ruangan rapat (walk out). Mereka menuding, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) tidak netral sehingga diduga adanya praktek penggelembungan suara, memihak paslon tertentu.
meninggalkan ruangan, saksi menyerahkan formulir keberatan kepada Panwaslih dan KIP Pidie, selaku pimpinan dan pengawas dalam sidang tersebut. Namun aksi walk out ini tidak menunda rapat pleno dan tetap dilanjutkan tanpa adanya saksi Paslon nomor urut 3.
Firdaus, sempat mendatangi meja memberikan laporannya dan mengambil alat pengeras suara serta meminta rapat pleno dihentikan. Melihat hal itu polisi berpakaian preman langsung mengamankannya dan membawanya kembali duduk ketempat duduk saksi.
“Kami meminta kepada penyelenggara pemilu, menghentikan rapat pleno rekapitulasi suara, karena adanya penggelembungan suara,” terang Firdaus, saksi Paslon Bupati Pidie nomor urut 3, dalam rapat tersebut.
Komisioner KIP Pidie, Devisi Hukum, M. Diah Adam, mengatakan meskipun saksi paslon nomor urut 3 telah keluar ruangan, rapat pleno tetap dilanjutkan.
KIP dan Panwas Bersitegang
Selain itu, Komisioner KIP Pidie, T. Samsul Bahri juga ikut bersitegang dengan anggota Panwaslih Pidie, Munawir, dalam rapat pleno tersebut. Ketegangan terjadi juga pada saat rekap suara untuk Kecamatan Muara Tiga.
Saat itu, Munawir, menanyakan kepada PPK Muara Tiga, mengenai DPT di Kecamatan mereka, saat berusaha menjelaskan terkait DPT, penjelasan PPK ditanggapi belum jelas oleh Panwas.
Akibatnya, Ketua KIP Pidie, Ridwan, meminta kepada PPK untuk membawa data DPT ke meja Panwaslih untuk disandingkan dengan data mereka. Tiba-tiba, Komisioner KIP, Samsul Bahri, meminta rapat pleno rekapitulasi suara dilanjutkan.
“Mengapa pak Samsul, memotong pembicaraan saya, kami sebagai Panwas, berhak menanyakan kepada PPK,” Bantah Munawir.
Adu mulut kedua belah pihak tak terbendung hingga beberapa menit, hingga sempat ditontonkan oleh para peserta sidang sampai akhairnya diredam oleh Ketua KIP Pidie, Ridwan. (zia/min)
Kapolres Pidie AKBP M Ali Kadhafi SIK berusaha menenangkan para peserta rapat pleno yang mulai bersuara keras dalam menyampaikan keberatannya, Kamis (23/2). (zian mustaqin/rakyat aceh)