Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

NASIONAL · 25 Feb 2017 09:52 WIB ·

Jokowi Ajak Ahok Semobil, Bikin Geger Saja


 Presiden Jokowi (JAWA POS PHOTO) Perbesar

Presiden Jokowi (JAWA POS PHOTO)

Harianrakyataceh.com – Sikap Presiden Joko Widodo yang mengundang Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama (Ahok), untuk berada satu mobil dengannya mengundang reaksi publik. Banyak yang menilai tak seharusnya Jokowi semobil dengan Ahok. Sebab, kejadian itu bisa menimbulkan banyak spekulasi tentang dugaan intervensi presiden terhadap kasus hukum Ahok.

“Saya kaget mendengar pemberitaan Presiden Jokowi semobil dengan Ahok. Tentunya hal ini dapat menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat.,” kata Anggota Komisi III DPR RI, Aboe Bakar Al Habsyi, seperti dilansir RMOL (Jawa Pos Group), Sabtu (25/2).

Seperti diketahui, Jokowi semobil dengan Ahok setelah mereka meninjau perkembangan proyek pembangunan simpang susun Semanggi, pada Kamis (23/2). Dari lokasi pembangunan simpang susun Semanggi, Presiden Jokowi ingin melanjutkan meninjau proyek pembangunan stasiun bawah tanah mass rapid transit (MRT) di Setiabudi, Jakarta Selatan.

Dari pantauan para wartawan di lokasi saat itu, Presiden Jokowi lewat ajudannya diduga kuat mengajak Ahok untuk satu mobil bersamanya menuju ke Setiabudi.

Menurut Abu Bakar, tindakan presiden semakin mengherankan karena saat ini sebagian anggota DPRD Jakarta memilih menolak agenda rapat bersama Gubernur yang berstatus terdakwa kasus dugaan penistaan agama.

“Seharusnya presiden peka bahwa saat ini status Ahok adalah terdakwa. Jangan sampai menimbukan konflik kepentingan dengan para jaksa dan hakim yang sedang memprosesnya. Jangan sampai hal ini membawa situasi yang tidak nyaman untuk para penegak hukum yang sedang menjalankan tugasnya,” kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Di sisi lain, seharusnya presiden juga peka terhadap situasi di mana ada sebagian masyarakat yang menuntut penonaktifan Ahok sebagai Gubernur. Ketika presiden memilih semobil dengan Ahok, sudah pasti publik mengambil spekulasi bahwa “perlindungan” Jokowi yang membuat Ahok bisa bertahan di jabatannya.

“Presiden seharusnya mampu menjaga marwah jabatannya. Apalagi, banyak persoalan yang ditimbulkan dari status Ahok saat ini. Jangan sampai publik akhirnya mengambil spekulasi bahwa ini adalah bentuk pengistimewaan atau bahkan bentuk perlindungan terhadap Ahok,” ucap Aboe Bakar. (ald)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

KPU Sahkan Prabowo-Gibran Menang di Kuala Lumpur Raih 6 Ribu Suara

18 March 2024 - 14:34 WIB

Bebas Dari Otoritas Thailand, Pemerintah Aceh Pulangkan 28 Nelayan Ke Aceh Timur

15 March 2024 - 15:25 WIB

Pemerintah Siapkan 1,2 Juta Formasi CPNS dan PPPK pada Periode Pertama Rekrutmen CASN 2024

14 March 2024 - 17:59 WIB

Temani Istri Melahirkan, ASN Boleh Ambil “Cuti Ayah” 40 Hari

14 March 2024 - 14:10 WIB

Perjuangan 6 Wakil Indonesia di All England 2024 Dimulai, Berikut Lawan yang Dihadapi di Babak Awal

12 March 2024 - 15:08 WIB

Penghargaan GI BEI Tahun 2024: Komitmen Pasar Modal Membangun Masa Depan

6 March 2024 - 19:16 WIB

Trending di EKBIS