
BMKG : Waspadai Gelombang Tinggi
ACEH TIMUR (RA)– Angin Kencang disertai ombak besar masih melanda perairan pantai Timur Aceh sejak dua pekan terakhir. Ketinggian ombak dan angin kencang membuat para nelayan traditional Aceh Timur dan seputarnya terpaksa berhenti melaut.
“Angin kencang dan ombak membuat kami tidak bisa melabuh pukat. Sudah sepekan lebih cuaca ditengah laut tidak bersahabat sehingga sangat banyak nelayan memilih tidak melaut,” ujar salahsatu tekong KM bina keluarga Muchtar kepada Rakyat Aceh, Senin 27/2.
Pria akrap disapa Pawang Ta mengaku ketinggian ombak diperairan pantai Timur atau peraiaran Selat Malaka mencapai 2 hingga 3 meter. Bahkan kondisi tersebut tidak menentu bisa saja jika cuaca sangat ekstrem ketinggian ombak mencapai 3-hingga 4 meter lebih.
“Ketinggian air demikian membuat kami nelayan tak berani melaut. Namun kami juga terpaksa memberanikan diri melawan ombak demi mencari sesuap nasi untuk keluarga,” kata Pawan Ta.
Akibat ombak tinggi sambung Pawang Ta, tangkapan nelayan traditional di Aceh Timur diakui menurun drastis. Banyak Kapal memilih bersandar dipelabuhan ketimbang melabuh pukatnya. “Tangkapan selama ini sangat menurun, bahkan di TPI Idi ikan sangat sedikit dipasok oleh nelayan,” katanya.
Pedagang Beralih Jual Ikan Tambak Rendahnya tangkapan nelayan berdampak ke pedagang ikan di Pasar Idi. Ikan laut tidak menentu dipasok dan harga melambung tinggi membuat pedagang beralih menjual hasil ikan tambak.
“Gak ada ikan laut yang dipasok, jadi kami sekarang banyak menjual ikan tambak saja, seperti bandeng dan kerapu, dan jenis ikan tambak lainnya,” ungkap Dedek salahsatu pedagang.
Selain itu jikapun ada ikan laut dipasokm harganya pun melambung tinggi, seperti ikan tongkol biasanya pedagang menjual 20 ribu perkilogram, namun karena kondisi seperti ini, harga tongkol dijual 30 hingga 40 ribu perkilogram.“Jika ada ikan laut harganya dua kali lipat naik dibandingkan hari biasanya,” tambah Dedek.
BMKG : Waspadai Gelombang Tinggi
Buruknya cuaca juga dibenarkan Badan Meteologi Aceh merilis hingga tiga hari kedepan hujan masih bertahan diwilayah Aceh. Lembaga pemantau cuaca ini mengimbau warga mewaspadai angin kencang dan gelombang tinggi.
“Potensi angin kencang dan gelombang tinggi diperkirakan masih sangat aman dalam 3 hari kedepan, Cuma harus diwaspadai angin kencang bisa melanda sesaat 5-10 menit ketika hujan mau turun,” tulis Kepala Kasi Data dan Informasi BMKG Aceh stasiun Blang Bintang, Zakaria Ahmad seperti dalam rilis diterima Rakyat Aceh.
BMKG merilis, wilayah berpotensi hujan ringan dan sedang untuk tiga hari kedepan meliputi, Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie bagian utara, Pidie Jaya Bagian Utara, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara Bagian Utara dan Aceh Tenggara.
Sementera untuk hujan sedang hingga masih berpotensi terjadi di Pidie bagian tengah, selatan, Pidie Jaya Selatan, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Sinabang, Aceh Selatan, Aceh Singkil Subulussalam, Aceh Tengah, Gayo Luwes, Bener Meriah, Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Sebagian Aceh Utara Bagian timur.
“Untuk daerah rawan banjir bantaran sungai daerah Hilir supaya waspada genangan banjir maupun banjir bandang, sementara untuk daerag perbukitan dan pengunungan perlu diwaspadai terjadinya longsor dan kepada pengguna jalan agar waspada terhadap jalan yang licin,” tulis BMKG Aceh. (mag-75/min).