Aceh Alami Deflasi
BANDA ACEH (RA)-Kota Banda Aceh sejak Februari 2017 terjadi inflasi sebesar 0,19 persen,sementara Kota Meulaboh Inflasi sebesar 1,47 persen, Kota Lhokseumawe mengalami deflasi sebesar -0,79 persen , secara agregat untuk Aceh pada Bulan Februari 2017 mengalami deflasi sebesar -0,08 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Wahyudin MM menyatakan deflasi terjadi di Aceh disebabkan penurunan indeks harga konsumen kelompok bahan makanan sebesar -1,47 persen dan makanan jadi sebesar -0,003 persen, sedangkan kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,88 persen, sandang sebesar 0,72 persen, transpor komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,56 persen, kesehatan sebesar 0,50 persen, dan pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,02 persen.
“Inflasi tahun kelender Februari 2017 untuk Kota Banda Aceh sebesar 0.47 persen, Kota Lhokseumawe -0,54 persen, Kota Meulaboh 1,75 persen dan Provinsi Aceh 0,33 persen,” jelasnya, Kamis (2/3).
Inflasi “Year on Year” Februarri 2017 terhadap Februari 2016 untuk Kota Banda Aceh adalah sebesar 2,97 persen, Kota Lhokseumawe 4,33 persen, Kota Meulaboh 4,71 persen dan Provinsi Aceh 3,76 persen.
Ia menyebutkan komponen inti untuk Provinsi Aceh pada Februari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,40 persen, komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,80 persen dan komponen bergejolak mengalami deflasi –1,55 persen.
Sedangkan beberapa komoditas di Provinsi Aceh mengalami kenaikan harga Februari 2017 antaranya tarif listrik sebesar 0,1372 persen, tarif pulsa ponsel 0,0715 persen, udang basah sebesar 0, 0702 persen, tongkol sebesar 0,00635 persen, sewa rumah sebesar 0,0475 persen, beras sebesar 0,0423 persen, dan emas perhiasan sebesar 0,0377 persen.
Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain cabai merah, daging ayam ras, tomat sayur sebesar, cabai hijau sebesar, jeruk dan bawang merah sebesar. “Bila dilihat dari 23 kota di sumatera 10 kota mengalami inflasi dan 13 kota mengalami deflasi,” kata Wahyudin.
Selama Februari 2017, indeks harga yang dibayar petani (IB) di Banda Aceh meningkat sebesar 0,10 persen dibandingkan periode sebelumnya yaitu 125,94 persen pada Februari dalam Tahun yang sama peningkatan IB tersebut terjadi pada seluruh subsektor dengan peningkatan tertinggi pada subsektor perikanan sebesar 0,17 persen, sementara subsektor peternakan mengalami peningkatan terendah sebesar 0,06 persen. (mag-71/mai)