Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

INTERNASIONAL · 10 Mar 2017 07:50 WIB ·

PBB Turun Tangan Bebaskan Dua WN Malaysia di Korut


 PM Najib Razak. Foto: AFP Perbesar

PM Najib Razak. Foto: AFP

Harianrakyataceh.com –  PYONGYANG – Korea Utara akhirnya melepas dua dari sebelas warga negara Malaysia yang sejak awal pekan kemarin dilarang meningalkan wilayah Korut.

”Stella Lim dan Nyanaprakash Muniandy telah tiba dengan selamat di Beijing,” kata PM Malaysia Najib Razak, lewat akun Facebook-nya.

Kabar baik itu dia tuliskan dalam bahasa Inggris dan bahasa Melayu. Keberhasilan dua staf Badan Pangan Dunia atau World Food Programme (WFP) PBB itu meninggalkan Pyongyang membuat Malaysia yakin bahwa pihaknya bisa bernegosiasi dengan Kim Jong-un.

Dari Korut, dua staf WFP itu terbang ke Tiongkok untuk transit. Kemarin mereka tiba di Bandara Internasional Beijing. Dari Negeri Panda, mereka berdua melanjutkan penerbangan ke Malaysia. Rencananya, setelah dua staf WFP tersebut tiba di Kuala Lumpur, Najib langsung mengajak Pyongyang bernegosiasi. Saat ini jajaran pemerintahan Najib sedang berusaha melobi Korut.

Terkait dengan kepulangan Lim dan Muniandy, Malaysia mengaku tidak terlibat dalam prosesnya. Setelah Korut menyatakan bahwa sebelas warga Malaysia yang berada di wilayahnya sebagai sandera, Kuala Lumpur membalas dengan kebijakan yang sama. Karena itu, pemerintahan Najib tidak pernah mengupayakan kepulangan mereka. Kuala Lumpur hanya minta jaminan keselamatan dari Korut.

Kabarnya, Lim dan Muniandy bisa meninggalkan Korut berkat campur tangan PBB. Pihak imigrasi membiarkan mereka bertolak ke Beijing karena membawa dokumen perjalanan berstempel PBB. ”Dua staf kami itu adalah pelayan publik internasional. Mereka tidak mewakili negara asal mereka. Mereka bekerja untuk WFP, untuk PBB,” terang PBB dalam pernyataan tertulisnya.

Seperti biasa, tidak ada keterangan apa pun dari Korut soal kepulangan Lim dan Muniandy. Padahal, jika merujuk pernyataan Pyongyang Selasa (7/3), sebelas warga Malaysia yang berada di Korut seharusnya tidak boleh meninggalkan negara tersebut. Termasuk dua staf WFP tersebut. Kini, faktanya, Korut membiarkan Lim dan Muniandy pulang ke Malaysia.

”Sekali lagi, kami tidak akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Korut,” kata Najib. Tapi, Malaysia juga tidak akan mundur dari kebijakan tegas yang sudah diterapkan sejak awal pekan ini. Pemimpin 63 tahun itu tetap memberlakukan larangan bepergian bagi warga Korut yang berada di Malaysia. Setidaknya sampai ada jaminan keselamatan dari Pyongyang untuk sembilan warga Malaysia di Korut.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

DK PBB Akhirnya Sepakati Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

27 March 2024 - 13:58 WIB

Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhirnya Disahkan oleh Dewan Keamanan PBB, AS Pilih Abstain

26 March 2024 - 14:13 WIB

Biadab! Tak Kapok Dikecam, Israel Kini Lancarkan Operasi Militer Baru di Khan Younis, Gaza selatan

25 March 2024 - 14:21 WIB

Pj Gubernur Bustami Minta Panita Besar Wilayah Aceh Pacu Persiapan PON

16 March 2024 - 16:48 WIB

20 Warga Palestina Tewas, 155 Luka-luka Akibat Ditembaki Tentara Israel saat Menunggu Bantuan di Jalur Gaza

15 March 2024 - 14:42 WIB

520.000 Warga Zionis Israel Tercatat Menderita Gangguan Mental Sejak 7 Oktober

14 March 2024 - 14:13 WIB

Trending di INTERNASIONAL