BANDA ACEH (RA) – Sebanyak 50 undangan sudah disebarkan panitia untuk 50 coffee shop di Banda Aceh. Hingga saat ini, peserta yang mendaftar mencapai 20 orang.
Panitia pelaksana, Fonda (27) menyebutkan, acara ini sekaligus ajang silaturahmi sesama coffee shop di Banda Aceh.
Jenis menu minuman yang diperlombakan pun, seperti Latte Art dan V60 memang sedang booming di Banda Aceh. “Sebenarnya memilih menu itu untuk lomba karena bentuknya menarik dan sedang banyak yang suka,” terang Fonda.
Dalam kontes barista itu nantinya Fonda berharap, akan banyak orang yang mengapresiasi kopi Aceh, seperti halnya orang luar mengapresiasi kopi Aceh. Tim Kreatif Aceh Gayo Manual Brewing, Ilham Maulana (28) mengatakan dalam kontes ini nantinya semua bahan dan alat disediakan panitia. Tujuannya agar karakter rasa kopi yang diharapkan panitia dari para barista mudah untuk dinilai.
Selain itu, tujuan mereka menyediakan semua bahan dan alat yaitu untuk mendapatkan karakter rasa yang balance dari kopi sang barista. Artinya, rasa manis, asam dan kentalnya imbang. Jika karakter rasa kopi di atas keluar, maka itulah standar rasa kopi enak.
Untuk menu Latte Art, mereka hanya minta setiap barista membuat stim saja. Panitia sudah menyediakan esspreso untuk kemudian dibentuk dengan stim oleh semua peserta. Tema gambar yang diberikan sama, yaitu bunga tulip. Itu standar dasar pembuatan Latte Art.
Panitia menyiapakan hadiah sebesar Rp2,5 juta untuk enam orang pemenang ditambah dengan alat seduh manual brewing. Bagi peserta yang ingin mendaftar secara individu juga bisa turut berpartisipasi. “Silahkan mengunjungi beberapa coffee shop yang menjadi sponsor acara tersebut, seperti Coffee Cho, Radines, Tanabata, dan Harvies,” kata dia.
Lomba Barista akan dilaksanakan di Tanabata, Ulee Kareng, Banda Aceh. Acara ini diselenggarakan oleh Aceh Gayo Manual Brewing.
Salah satu peserta kontes Latte Art Throwdown and V60 Battle pada 19 Maret 2017 mendatang, Akip Zulmi (19) mengatakan, ini pertama kali dia mengikuti lomba. “Lomba ini untuk tes mental dan menakar kemampuan saja,” terangnya. Ia merasa sepesial saat berhasil menyajikan kopi untuk orang yang faham kopi. Itu tujuan Akip ikut lomba ini. (mag77/rif)