
BANDA ACEH (RA) – Angkatan udara Amerika Serikat menjemput 14 personelnya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, sekitar pukul 12.50 WIB, Ahad (26/3). Saat penjemputan, seluruh awak pesawat mendapat pengawalan ketat personel TNI AU.
Pesawat Air Force bernomer 23498, hanya berada sekitar 18 menit di bandara kemudian melanjutkan penerbangannya. Personel yang dijemput merupakan kru pesawat kargo militer jenis boeing 707 yang mendarat darurat, Jumat (24/3).
Empat kru pesawat yang mengalami kerusakan mesin itu, masih tinggal di bandara hingga selesai perbaikan. Komandan Landasan Udara SIM Aceh Besar Kolonel Pnb Suliono mengatakan, angkatan udara Amerika langsung mengurus perizinan tinggal sementara pesawat di Aceh. Bahkan izin terbang menuju Bandara Haneda, Jepang, sudah diselesaikan.
“Mereka cukup bagus. Setelah pesawat landing, langsung diurus surat perizinannya. Izin melanjutkan ke negara selanjutnya juga sudah diurus,” kata Kolonel Suliono di Mako Lanud SIM, Aceh Besar.
Ia mengatakan, usai pendaratan darurat, Kedutaan Besar Amerika langsung membantu pengurusan administrasi 20 kru, termasuk pilot pesawat tersebut. Saat pemeriksaan unit imigrasi bandara, hanya 12 orang yang memiliki paspor, sementara delapan lainnya tidak. Namun atas pengurusan dari Dubes Amerika, seluruh kru pesawat diberi fasilitas khusus dan penginapan di salah satu hotel. Meski begitu, beberapa anggota militer Amerika memilih tetap berada di pesawat.
“Tentu ada batasan izin tinggal empat sampai lima hari ke depan. Setelah izin tinggal pertama habis, harus diurus lagi surat izin (jika diperpanjang),” kata Kolonel Suliono.
Pihak TNI AU belum bisa memastikan kapan perbaikan pesawat akan selesai. Sementara saat ini masih menunggu tim teknisi pesawat tiba dari Amerika. Kolonel Suliono menyebut kerusakan dan estimasi waktu perbaikan hanya diketahui militer Amerika.
Seperti diketahui, pesawat berjenis Boeing 707 milik angkatan udara Amerika Serikat mendarat darurat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar Jumat siang pukul 13.20 WIB. Landing emergency itu dilakukan setelah mengalami kerusakan di bagian mesin nomor empat.
Pesawat ini sebelumnya melakukan perjalanan dari Diego Garcia, pulau kecil pangkalan militer Amerika Serikat dan Inggris di Samudera Hidia. Mereka rencananya melakukan perjalanan dan melintasi wilayah Internasional untuk menuju Bandara Haneda, Jepang. Saat kerusakan terjadi sekitar 153 mil dari Banda Aceh, pilot pesawat langsung meminta izin darat darurat kepada pangkalan militer di Medan dan pusat kontrol bandara SIM. Setelah diizinkan dan beberapa kali mengitari langit Aceh, pesawat ini mendarat dengan mulus.(ibi/mai)