Aceh Utara Dikepung Banjir

BANJIR MELUAS: Warga Matang Kuli menerobos banjir kiriman yang menerjang kawasan Aceh Utara, Rabu (29/3). NAUVAL/RAKYAT ACEH

LHOKSUKON (RA) – Hujan yang melanda Aceh Utara, sejak tiga hari lalu membuat empat kecamatan terendam banjir. Ketinggian air dari 30 centimeter, hingga 1 meter di lokasi yang lebih rendah. Hingga kemarin, belum ada warga yang diungsingkan dan masih bertahan di rumah masing-masing.

Keempat kecamatan itu, yakni Kecamatan Matang Kuli merendam 13 gampong, Tanah Luas empat gampong, Syamtalira Aron tiga gampong dan Lhoksukon merendam tiga gampong. Informasi yang diterima Rakyat Aceh, banjir terjadi akibat meluapnya sejumlah sungai di kecamatan tersebut. Seperti Krueng Keureuto, tingginya curah hujan di perbatasan Aceh Utara dengan Bener Meriah menyebabkan sungai tersebut meluap.
“Petugas SAR dan BPBD saat ini terus siaga di lapangan untuk mengevakuasi masyarakat jika banjir terus meningkat hingga mengungsi,” kata Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkab Aceh Utara, T Nadirsyah, kemarin.

Ia berharap masyarakat terus waspada, sebab diperkirakan hujan akan terus terjadi di wilayah Aceh Utara dan Bener Meriah. “Dari empat kecamatan itu ada sekitar seribuan rumah dan fasilitas umum ikut terendam banjir, tapi belum ada yang mengungsi,” ungkapnya.

Nadirsyah merinci gampong-gampong yang terendam banjir di Kecamatan Matangkuli yakni Gampong Tanjong Haji Muda, Alue Tho, Siren, Lawang, Desa Teungoh, Alue Entok, Tanjung Tgk Kari dan Tumpok Barat. Kemudian, di Kecamatan Tanah Luas juga merendam Gampong Blang, Tanjong Mesjid, Serba Jaman dan Gampong Rayeuk Kuta.

Sementara di Lhoksukon, terendam tiga gampong yakni Gampong Krueng, Dayah LT dan Gampong Kumbang. Air mengenai badan jalan Lhoksukon-Cot Girek sepanjang 1 kilometer dan merendam pemukiman penduduk rata-rata hingga 1 meter.

Camat Lhoksukon, Saifuddin, mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah melaporkan kondisi banjir pada Sekda Aceh Utara. “Memang air sudah mulai surut dan merendam ratusan rumah warga, tapi belum ada warga yang mengungsi dan tetap siaga,” sebutnya.

Sekolah Sepi

Banjir di Matang Kuli, Aceh Utara menyebabkan aktifitas sekolah di daerah itu sepi. Para siswa lebih memilih tidak masuk bersekolah.

“Sekolah tidak diliburkan, tapi siswa banyak yang tidak masuk sekolah pasca banjir merendam Kecamatan Matang Kuli, mungkin karena rumah mereka banyak terendam banjir,” kata Kari Usman Spd, guru Sekolah Dasar (SD) Negeri 6 Matang Kuli, Rabu (29/3).

Bahkan menurutnya, kehadiran siswa hanya sekitar 40 persen. Kondisi tersebut, tidak dilaporkan ke Dinas Pendidikan setempat. “Kalau sekolah hanya tergenang dan air tidak merusak fasilitas sekolah,” terangnya.

Mulai Surut

Camat Lhoksukon, Saifuddin mengatakan dirinya sudah mendapat laporan dari sejumlah keuchik terkait banjir yang mengenangi kawasan itu.

“Tadi sudah kita terima informasi bahwa banjir sudah memasuki kawasan Lhoksukon. Namun, banjir saat ini sudah mulai surut,”terangnya.

Sementara, penyebab banjir menurutnya dikarenakan tanggul irigasi di beberapa gampong rusak akibat hujan deras.(arm/val/mai)