Harianrakyataceh.com – Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf memastikan bahwa proses evakuasi tanah longsor di Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo, dinyatakan dihentikan. Tak hanya itu, kawasan tersebut ditetapkan sebagai zona merah.
Rapat tersebut diikuti oleh BPBD Jatim, BPBD Kabupaten Ponorogo, Bupati Ponorogo, Kapolres Ponorogo, Dandim, Basarnas, Kepala Dasa, Kepala Dusun serta warga setempat.
Untuk agenda berikutnya adalah mengevakuasi satu alat berat dan menarik mobil anjing pelacak (K-9), kemudian fokus di penanganan untuk mengalirkan lumpur ke sungai. “Saat ini wilayah di seputaran SD dan Kantor Desa Banaran dievakuasi dan dinyatakan zona merah atau berbahaya bagi warga jika dihuni maupun diperuntukkan sebagai lahan pertanian,” kata mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.
Seperti dilaporkan pada Minggu pukul 12.10 Wib telah terjadi longsoran dari Sektor A yang berakibat ke Sektor B, Sektor C, dan Sektor D.
Akibatnya seluruh kegiatan SAR ditutup sementara sampai keadaan aman kembali. Untungnya dalam kejadian itu seluruh relawan dinyatakan selamat. Namun kejadian itu berimbas pada alat berat yang digunakan untuk evakuasi. Antara lain satu ekskavator tertimbun longsoran di sektor D. Tiga alat komunikasi terseret lumpur dan air. Bahkan, jalan baru yang dibuka pada Sabtu (8/4) di sektor D tertutup longsor dan hari ini ditutup kembali.
Selain itu, separoh mobil K-9 tertutup longsor dan dua ekor anjing pelacak masih di dalam mobil. Tak itu saja, balai desa dan sekolah di Desa Banaran disterilkan kemudian warga sekitar dievakuasi ke tempat lebih aman, terlebih air sungai juga meluap. (jpg)