Harianrakyataceh.comĀ – Penyidik khusus dari Polda Metro Jaya dan jajaran masih mengusut kasus penyiraman air keras yang dialami penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
Sampai sekarang polisi belum bisa menentukan siapa pelaku yang menyiramkan air keras ke Novel usai salat Subuh di dekat kediamannya, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto, sampai sekarang sudah ada belasan saksi yang mereka periksa. Tak hanya itu, pemeriksaan di lokasi penyiraman juga telah dilakukan.
“Barang bukti yang jelas itu asam sulfat, asam kuat sejenis H2SO4. Penyeledikan akan terus menerus dan tidak berhenti. Kami akan panggil saksi lagi untuk bisa lebih mendalami, lebih memperjelas lagi situasi saat itu,” kata dia di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/4).
Lanjut mantan Kapolres Klaten ini menerangkan, salah satu yang menjadi kesulitan penyidik di lapangan adalah menyesuaikan barang bukti dan keterangan saksi-saksi. “Menentukan pelaku itu kan dari bukti yang ada, saksi-saksi yang ada, baru bisa disimpulkan, enggak bisa berdasarkan asumsi-asumsi,” ucapnya.
Sementara dari kamera pengintai atau CCTV, menurut dia memang tergambar terduga pelaku yang mencurigakan, tapi masih perlu pendalaman dulu untuk membuktikannya. “Bagaimana wajahnya, perawakannya, tampilannya, itu masih didalami terus,” sambung dia.
Ke depannya kata dia, penyidik akan mendalami lagi keterangan saksi, lalu barang bukti yang ada dan dikembangkan dengan kemungkinan yang sekecil mungkin.
“Paling tidak motornya apa, siapa yang punya, kapan dipinjamnya atau dimilikinya atau digunakannya. Itu dari sisi barang bukti, dari saksi akan kita dalami lagi, dari satpam, yang di masjid yang minta tolong, ada yang melihat pelaku melarikan diri dengan motor,” papar dia.
Ketika disinggung apakah penyidik sudah membuat sketsa wajah terduga pelaku, menurut Rikwanto, hal itu masih belum dilakukan karena memang belum sampai ke sana arah penyidikan.
Dia menambahkan, sejauh ini Novel yang merupakan lulusan Akpol 1998 itu masih menjalani perawatan medis di Singapura. Di sana kata dia, ada polisi yang melekat mengawal Novel. “Ada yang melekat. Di sana kita ada LO, kita punya perwakilan di sana. Ikut menemani juga di sana,” tukas dia. (elf/JPG)