Tembakan Koboi Polisi, Ombudsman Sebut Aparat tak Profesional

Ceceran darah dan pecahan kaca mobil Honda City warna hitam BG 1488 ON usai ditembak oknum kepolisian. (ANSYORI MALIK/SUMATERA EKSPRES/JawaPos.com)

Harianrakyataceh.com – Kasus penembakan polisi terhadap mobil yang menerobos barisan razia di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan mendapat sorotan dari Ombudsman.

Menurut Ketua Ombudsman RI, Amzulian Rifai cara kerja polisi yang mengejar pengendara yang menerobos barisan razia dengan cara menembak sudah tidaklah profesional. Apalagi tembakan diperparah yang mengakibatkan dua korban tewas dan empat kritis.

“Polisi profesional seharusnya menghentikan laju kendaraan tidak dengan tembakan yang mematikan,” ucapnya seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) Rabu (19/4).

Menurutnya, tindakan itu hanya memerburuk citra Polri yang saat ini memang sangat disorot. “Ini sebuah kejadian yang merugikan di tengah upaya keras pimpinan Polri meraih trust (kepercayaan) dari publik,” tambah Amzulian.

Ombudsman berharap Kapolda menindak tegas anggota yang sudah bertindak seperti koboi jalanan tersebut. Apalagi mencabut nyawa orang tanpa alasan yang kuat. Amzulian berpendapat, Kapolda harus bertindak cepat supaya tidak berlarut dan dampak kasus ini akan merugikan institusi Polri. “Harus juga dievaluasi kepatutan seorang anggota tersebut dalam memegang senjata api,” tuturnya.

Publik, ucap Amzulian, menantikan langkah profesional dan terbuka dari Kapolda Sumsel.

Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan, untuk mengusut kasus penembakan itu dia telah memerintahkan tim propam untuk melakukan penyelidikan.

Ditambahkan Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Cahyo Budi Siswanto, anggota Propam Polda memang sedang menyeliki kejadian ini. “Untuk jenazah korban yang meninggal sudah diantar ke rumah duka. Anggota juga sudah melayat,” imbuhnya. (wly/vis/iil/JPG)