
BANDA ACEH (RA) – Beragam cara dilakukan pengelola Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk mengajarkan dan mendidik peserta didiknya untuk menghafal alquran.
Salah satunya ialah PAUD Tgk Chik Lamkuta, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar. PAUD ini punya cara atau metode khusus mengajarkan hafalan sebagai basic untuk anak didiknya. Metode itu bernama Motode 5 Jari.
“Kalau anak umur 2-3 tahun, paling satu hari, itu satu ayat. Yang usianya 3-4 tahun itu sampai 2 ayat. Sedangkan umur 5-6 tahun itu bisa tiga ayat. Tergantung kemampuan anak juga,” ungkap Kepala Sekolah PAUD Tgk Chik Lamkuta, Asrina Liza kepada Rakyat Aceh, Rabu (19/4).
Asrina menuturkan, dengan adanya metode ini para peserta didik diharpkan nantinya sudah memiliki dasar hafalan alquran, seperti surah AL-Bainah dan surah lainnya. Meskipun usai PUAD tergolong muda, namun sudah beberapa kali merengkuh gelar yang dipersembahkan para peserta didiknya. Sejak berdiri, mereka menjuarai lomba hafalan anak-anak antar kecamatan.
Para orang tua yang menyekolahkan anaknya di PAUD ini harus membayar iuran sebesar Rp30 ribu per bulan. Menurut Asrina, besaran iuran ini sudah sangat terjangkau oleh masyarakat sekitar, sehingga tidak alasana lagi bagi orang tua tidak menyekolahkan anak-anaknya.
“Kita di gampong kalau mahal-mahal nanti tak ada yang datang,” imbuh. Asrina sangat berharap para orang tua menyekolahkan anak-anaknya di PAUD dibawa lima tahun. Jika sudah melewati usia itu, sang anak akan sedikit kesulitan beradaptasi dan menangkap ilmu diajarkan.
“Mulailah dari 2 sampai 3 tahun dan lanjut lagi sampai 3 tahun anak di sekolah PAUD. Sebab penting karena dimasa 0 sampai 6 tahun, rangsangan pendidikan anak dan daya tangkap mencapai 80 persen. Dan itulah masa keemasannya,” terangnya.
Lebih lanjut ia membeberkan, PAUD yang ia pimpin ini telah mendapatkan alokasi dana dari anggaran dana desa. Selain itu akses menuju PAUD ini sangat mudah dan dekat dengan jalan raya. Saat ini ada tiga orang tenaga pengajar di PAUD PAUD Tgk Chik Lamkuta termasuk dirinya. Dua lainnya ialah, Asmaidardan Nova Agusniar.
Selain itu, katanya, PAUD yang ia pimpin tersebut sudah beberapa kali mewisuda peserta didiknya dan sudah punya dua angkatan lulusan. Hingga kini PAUD Tgk Chik Lamkuta memiliki 33 peserta didik. Selain itu, sekolah ini jiga memiliki jenjang pendidikannya juga sama dengan PAUD di perkotaan. Mereka punya kelompok bermain, kelas TK A, dan TK B. Masyarakat sudah bisa menyekolahkan anaknya di sana, dari usia 2 sampai 6 tahun.
“Mei ini, kami akan mewisuda angkatan ketiga,” jelasnya. Ia berharap, bisa membawa PAU ini lebih baik dan berprestasi serta peserta didiknya bisa sukses.
Dongeng SainsSedikitnya 100 murid PAUD Tgk Chik Lamkuta tangah asik mengikuti dan mendengar Dongeng Sains Ruang Baca Anak Pustaka Wilayah (Puswil) Aceh. Kegiatan yang mereka ikuti ialah agenda tahunan yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh. Kegiatan berbentuk story telling ini baru kali pertama mereka ikuti.
“Mereka senang sekali. Anak-anak itu antusias, yang tadinya duduk udah pada berdiri. Karena pendongengnya pakai baju yang ditempeli boneka berupa binatang. Jadi memang pendongeng sungguhan,” ujar Asrina Liza.
Asrina Liza, merasa senang melihat anak didiknya antusias mendengarkan dongeng itu. Dongeng Sains tentang telur membuat para peserta didiknya senang dan gembira, meski sudah melakukan perjalanan lumayan jauh dan memakan waktu hampir satu jam.
“Anak-anaknya terlihat sangat menikmati dongeng dan ruang baca yang penuh dengan rak berisi buku cerita bergambar,” imbuhnya. (mag-77/ling)