Korban Longsor Belum Ditemukan

CARI KORBAN: Tim gabungan terus berupaya mencari Irfan Andika, salah seorang korban longsor pegunungan di pingiran Danau Lut Tawar, Aceh Tengah (24/4). JURNALISA/RAKYAT ACEH

TAKENGON (RA) – Mendadak 1.500 kubik tanah bercampur bebatuan turun dari pengunungan di pingiran danau Lut Tawar, Aceh Tengah. Akibatnya, lima warga terpaksa dirawat di rumah sakit Dary Beru, Takengon.

Hingga berita ini diturunkan, seorang korban Irfan Andika masih dalam pencarian. Bencana longsor itu terjadi di jalan kawasan Kota Takengon menuju Kecamatan Bintang tepatnya di kawasan Otong-otong, Kecamatan Kebayakan.

Masyarakat yang saat itu melintas, terhempas dan tertimbun di beberapa titik. Namun berhasil diselamatkan oleh warga sekitar yang berkebun di sana. Pekikan meminta pertolongan datang dari siapa saja yang mengetahui peristiwa awal. Seperti yang dilakukan Camat Kebayakan Sarkawi. Mengetahui ada bencana pimpinan wilayah Kebayakan itu bergegas ke lokasi, dan sempat membantu seorang wanita kakinya terhimpit oleh longsoran tanah bercampur bebatuan.

M Saleh, seorang nelayan juga menjadi saksi peristiwa itu menceritakan, saat peristiwa terjadi dirinya sedang memancing. Ia melihat Zulkifli (47) warga Kecamatan Bebesen dan Irfan Andika (27) dari Desa Simpang Empat.

Mendengar adanya gemuruh yang datang, Zulkifli dan Irfan diperintahkan untuk segera meninggalkan lokasi pemancingan. “Cepat melompat dan berenang ke arah saya,” teriak M. Saleh yang melihat langsung tanah dan material menuju danau Lut Tawar, tepat dilokasi pemancingan. Dalam keadaan panik dan berusaha mengendalikan diri, Zulkifli langsung menuruti perintah Saleh.

Namun malang bagi Irfan Andika, entah dalam keadaan panik atau dalam keadaan bimbang, Irfan berlari ke arah tumpahan material yang kian banyak menuju ke pingir Danau Lut Tawar, dan seketika menghilang diantara gelombang air yang tinggi.

“Saya melihatnya begitu, Zulkifli langsung berenang kearah saya, sedangkan Irfan Andika berenang ke arah tumpahan material, mungkin panik,” kata Saleh.

Zulkifli berhasil diselamatkan M. Saleh dengan luka di bagian kepala karena terbentur oleh bebatuan dengan sembilan jahitan. Namun malang bagi Irfan Andika, pegawai honorer di Dinas Pemukiman dan Perumahan Aceh Tengah, dalam tiga hari ini masih terus dilakukan pencarian oleh tim BPBD gabungan.

Berharap Selamat

Irfan Andika yang dikenal ramah oleh para sahabatnya, sebelumnya juga pernah menjadi korban tsunami, ia berhasil ditemukan selamat dengan luka di bagian badan. Pihak keluarga berharap tidak terjadi apa-apa terhadap Irfan Andika. “Mudah-mudahan adik saya selamat, itu harapan keluarga dan bila memang sudah tiada mudah-mudahan jasadnya bisa ditemukan,” jelas Erwin, ST Ketua KNPI Aceh Tengah juga abang kandung Irfan Andika.

Begitu juga yang disampaikan oleh Tamrin Usman ayah kandung, Irfan Andika. Tamrin hanya berharap jasad anaknya bisa ditemukan oleh tim gabungan. “Kami selalu berdoa agar anak bungsu saya bisa ditemukan, dan bila sudah menjadi keputusan Allh kami iklas,” kata Tamrin Usman dengan kalimat terbata-bata, Senin (24/4).

Sementara itu kepala daerah, Nasaruddin berharap pencarian korban yang belum ditemukan didahulukan. “Saya telah perintahkan agar pencarian korban yang belum ditemukan agar diprioritaskan,” ungkap Nasaruddin.

Sejauh ini pihak BPBD terus menurunkan alat berat serta club selam setempat untuk mencari korban dengan sangat hati-hati, karena khawatir longsoran susulan kembali terjadi.

“Pihak kami sangat hati-hati dalam mencari korban yang belum ditemukan, semua kami kerahkan kelapangan. Mudah-mudahan dalam dua hari ini ada titik terang mohon doa dari semua masyarakat,” pinta Jauhari.

Lima korban selamat atas bencana tanah longsor di Otong-otong, Kecamatan Kebayakan antara lain; Hamzah, Aramah, Rahman, Takwa dan Zulkifli masih dalam perawatan di RS. Datu Beru Takengon.(jur/mai)