AS: Perang pun Siap

Korea Utara menggelar latihan militer besar-besaran dalam rangka ulang tahun ke-85 militer Korea Utara. Foto: Reuters

WASHINGTON (Harianrakyataceh.com) – Sikap Amerika Serikat (AS) sedikit melunak saat menjelaskan kepada 100 anggota Senat yang diundang  pada rapat rahasia di Gedung Putih kemarin, untuk membahas situasi terkait ancaman Korea Utara.

AS memilih untuk mengetatkan sanksi ekonomi atas Korea Utara sekaligus meningkatkan upaya diplomatik untuk menekan negara itu agar menghentikan program nuklir dan rudalnya.

‘’Kami tetap terbuka untuk perundingan yang mengarah pada tujuan itu. Namun kami juga tetap siap mempertahankan diri kami dan sekutu-sekutu kami.”

“Amerika Serikat mencari stabilitas dan denuklirisasi di Semenanjung Korea,” sebut pernyataan bersama Menteri Luar Negeri, Rex Tillerson, dan Menteri Pertahanan, Jim Mattis, serta Direktur Intelijen Nasional, Dan Coats.

Semua langkah strategis Presiden Donald Trump itu diumumkan setelah seluruh 100 anggota Senat diberi pengarahan khusus dengan dibawa menggunakan bus ke Gedung Putih, sebuah langkah yang tidak biasa di AS.

Pengarahan pada Senat ini ditempuh di tengah meningkatnya ketegangan akhir-akhir ini antara Washington dan Pyongyang terkait uji coba rudal dan nuklir Korea Utara.

Korea Utara saat ini sedang menghadapi sanksi PBB terkait dengan program senjatanya. Presiden Korut Kim Jong-un sendiri sudah menyatakan Korea Utara akan tetap meneruskan uji coba nuklir dan rudal.

Associated Press melaporkan, tahapan pengujian senjata Korea Utara pada tahun lalu telah mendorong negara otoriter Kim Jong Un untuk mengembangkan rudal berujung nuklir yang bisa mencapai daratan AS.

Senator Republik Lindsey Graham menyuarakan keyakinan bahwa Trump tidak akan membiarkan Korea Utara mencapai titik tersebut. Graham mengatakan bahwa Korea Utara seharusnya tidak meremehkan tekad presiden Trump

Korut Bidik Kota-kota Amerika

Panglima Komando Pasifik Amerika Serikat Laksamana Harry Harris

Sebelumnya, Panglima Komando Pasifik Amerika Serikat Laksamana Harry Harris mengatakan sistem pertahanan rudal di Korea Selatan bertujuan untuk membuat pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, ’menggunakan akal’.

Kepada Kongres Amerika Serikat, Laksamana Harry Harris, menjelaskan AS akan siap dengan ’teknologi terbaiknya’ untuk mengalahkan ancaman rudal Korea Utara.

Pemerintah Washington juga sudah mengerahkan satu armada yang dipimpin kapal induk USS Carl Vinson ke Semenanjung Korea.

Cina mengatakan sistem pertahanan rudal THAAD -yang siap beroperasi dalam beberapa hari mendatang- akan menciptakan ketidakstabilan di kawasan.

Laksamana Harris juga mengungkapkan keyakinan bahwa Korea Utara akan berupaya menyerang Amerika Serikat begitu mereka memiliki kemampuan militer untuk itu.

“Dengan setiap uji coba, Kim semakin dekat ke tujuannya, yaitu menggunakan senjata nuklir ke kota-kota Amerika Serikat,” tuturnya kepada Komite Angkatan Bersenjata AS menjelang pertemuan pemerintahan Trump dengan Senat di Gedung Putih.

“Seperti sudah dikatakan Trump dan Mattis (Menteri Pertahanan), semua pilihan ada di meja.”

Menurut Laksamana Harris, hubungan antara Presiden Donald Trump dengan Presiden China, Xi Jinping, tetap ’positif dan membesarkan hati’.

China -yang merupakan sekutu utama Korea Utara- meluncurkan kapal induk keduanya pada Rabu (26/04). Kapal yang belum diberi nama itu menandai kekuatan militernya yang berkembang.

Presiden Trump mendesak China untuk lebih menekan Korea Utara, yang sudah menyatakan akan tetap meneruskan uji coba rudal dan nuklirnya.(BBC/AP/AN/zar)