10 Orang Ditemukan Meninggal, 5 Mengenaskan

ILUSTRASI : Pencarian korban banjir bandang di Sambungrejo dan Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, terus dilakukan tim gabungan kemarin. (MUKHTAR LUTFI/JAWA POS RADAR KEDU)

Harianrakyataceh.com – Operasi pencarian korban banjir bandang di Desa Sambungrejo dan Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, oleh tim gabungan masih terus dilakukan. Hingga hari kedua, Minggu (30/4), sepuluh korban ditemukan dalam keadaan tewas. Lima korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Mereka tertimpa bangunan yang runtuh diterjang banjir bandang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto menyatakan, lima korban terakhir yang ditemukan tewas adalah Catur Deni, 45; Fayat Yuldan, 5; dan Paryah, 40. Mereka ditemukan dalam posisi yang tidak berjauhan karena tinggal serumah di Dusun Sambungrejo.

Tiga korban ditemukan di dalam reruntuhan rumah sedalam lebih dari 2 meter. Kondisi korban cukup mengenaskan karena tertimpa reruntuhan tembok. Dua lainnya ditemukan di Dusun Nipis, Desa Sambungrejo. Yakni, Siti Mardiyah, 45, dan Nayla Sulistiyorini, 6. Mardiyah dan Nayla yang merupakan ibu dan anak ditemukan dalam posisi berpelukan. Korban ditemukan sekitar pukul 14.00.

Dengan ditemukannya lima korban hilang, secara keseluruhan ada sepuluh korban meninggal dalam bencana banjir bandang yang berhasil dievakuasi. Lima korban sebelumnya ditemukan dalam kondisi tewas. Yakni, Sutar, 50; Sumisah, 60; Mirah, 30; Slamet, 50; dan Nisma, balita berusia 1,5 bulan.

Hingga berita ini ditulis, tim gabungan masih melakukan penyisiran di Dusun Deles, Desa Citrosono, yang juga terkena banjir bandang. Di sana ada dua warga yang belum ditemukan. Yakni, Marsinem, 80; dan Jamilatun, 12. Dusun Deles merupakan dusun teratas di kawasan perbukitan tersebut. Lokasinya paling jauh dan saat ini aksesnya masih terganggu.

Edy menuturkan, pencarian korban dibantu alat berat. Namun, untuk Dusun Deles, pengiriman alat berat terganggu karena medannya sulit serta tertutup longsoran. “Tim gabungan kami bentuk tiga regu yang disebar di tiga titik fokus pencarian,” ucapnya.

Selain medan yang berat, proses evakuasi terhambat karena banyaknya warga yang menonton. Sebab, ribuan warga memadati lokasi bencana. (vie/isk/c25/ami)