
BANDA ACEH (RA) – Meriahkan Pekan Nasional Petani Nelayan (PENAS-KTNA) XV, penyelenggara gelar pertandingan pacuan kuda Gayo. Pacuan kuda tradisional tersebut berlangsung di pantai Lampuuk, Lhoknga, sejak kemarin dan direncanakan berakhir, Selasa (9/5).
Panitia kegiatan itu, Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Aceh. Tujuannya, memperkenalkan kuda Gayo yang sudah ditetapkan sebagai plasma nutfah kuda Indonesia.
Kuda-kuda yang ikut pacuan merupakan hasil peternakan Gayo atau lokal asli Gayo bukan blasteran. Para peserta datang dari Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah dan Bener Meriah. Kegiatan itu menghadirkan 18 kuda dan enam orang joki. Setiap kabupaten menyediakan masing-masing dua joki.
“Memang pacuan kuda tersebut tergolong baru pertama sekali dilangsungkan di pantai tepi laut, sehingga membuat para joki kewalahan dalam berpacu,” kata joki, Tragong Sangkamara Uda Fahlevi (10) tahun.
Ia mengakui berpacu di tepi pantai memiliki tantangan tersendiri, selain kuda-kudanya takut mendengar suara ombak dalam perlombaan juga tidak ada pagar pembatas lintasan.
“Banyak tonggak kayu yang berada di arena race pacu sehingga kuda kadang tidak mau berlari,” sebutnya.
Ketua Panitia, Asri Abadi menjelaskan, kuda yang dilombakan dibagi dalam dua kategori yaitu kuda muda dan tua dengan jarak tempuh berbeda. Untuk kuda muda berjarak 800 meter dan tua 1200 meter. Para joki menunggangi kuda secara bergantian menurut race yang dipanggil. “Penyisihan enam ronde, semi final empat ronde dan final dua ronde,” jelasnya. (mag-71/mai)