
LANGSA (RA)—Dua anggota Wilayatul Hisbah (WH) Kota Langsa, dipukul pedagang penganan berbuka puasa di kawasan jembatan Gampong Sidorejo, Langsa Lama, saat melakukan penertiban pedagang yang berjualan siang hari, Kamis (1/6).
Selain menghajar petugas WH, pedagang juga ikut merusak mobil patroli WH yang parkir di lokasi kejadian. Petugas WH yang menjadi korban pemukulan masing-masing, Syarwani (33) Komandan Regu WH dan Saifuddin (34) anggota WH, kini kedua korban sedang mendapat perawatan di RSUD Langsa. Kepala Dinas Syariat Islam Langsa, Ibrahim Latif menjelaskan, aksi pemukulan petugas WH terjadi sekitar pukul 11.40 WIB.
“Satu regu petugas WH yang berjumlah 15 orang meluncur ke lokasi untuk menertibkannya, karena mereka baru diperbolehkan berjualan sekitar pukul 15.30 WIB. Setibanya di lokasi, petugas langsung menertibkannya dengan mengangkut sejumlah makananan ke mobil patroli untuk dibawa ke Kantor Dinas Syariat Islam,” sebut Ibrahim.
Tambahnya, saat petugas WH membawa makanan ke dalam mobil, tiba-tiba datang beberapa orang pedagang yang tidak terima barang dagangannya diangkut, memukul petugas WH sehingga wajah dan kepala petugas WH mengalami luka mengeluarkan darah dan memar.
Sambungnya, melihat temannya dipukul, maka petugas WH lainnya yang berada di lokasi mencoba untuk melerai, namun saat bersamaan datang lagi sekelompok orang dan melakukan penganiayaan terhadap petugas WH.
Selang beberapa jam kemudian, keributan antara kedua belah pihak bisa terselesaikan. Selanjutnya dua orang petugas WH yang menjadi korban pemukulan dibawa ke RSUD Langsa untuk mendapat perawatan, “tapi sebelumnya mereka membuat laporan ke Polres Langsa,” ujar Ibrahim.
Pasca kejadian, kini kondisi kedua petugas WH yang mengalami luka koyak ringan pada bibir dan memar pada leher dan kepala, masih menjalani perawatan di RSUD Langsa. Kasat Reskrim Polres Langsa AKP M. Taufiq, SIK membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait pemukulan petugas WH dari korban.
“Kita telah menerima laporan, dan ini akan kita tindaklanjuti sesuai mekanismenya, dan kita akan melakukan pemeriksaan atau mengambil keterangan terhadap korban dan pelaku,” kata Taufiq.(dai/mai)