
JANTHO (RA) – Dua dosen Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh dipukul oknum polisi di Kampus A, Kota Jantho, Aceh Besar, Jumat (2/6). Peristiwa terjadi saat kedua dosen berusaha mengendalikan kondisi aksi para mahasiswa, Jumat (2/6).
Kericuhan berawal dari semakin memanasnya demonstrasi, hingga polisi di bawah pimpinan Kasat Bimas AKP Yulizar Lubis memutuskan untuk membubarkannya. Apalagi unjukrasa tersebut tidak memiliki izin pihak kepolisian.
Tiba-tiba kedua dosen tersebut mencoba masuk ke barisan mahasiswa dan mencoba mencegah pihak kepolisian ke dalam barisan mahasiswa. Tak terima tindakan dosen, seorang polisi menggunakan sebo, menarik tangan M. Zubir, M.Sn seorang dosen hingga tersungkur. Hal serupa juga dialami Fadlan bachtiar, M. Sn. Namun Zubir sasaran paling parah, ia bahkan sempat dikeroyok polisi berpakaian preman.
“Saya dipukul bertubi-tubi oleh anggota polisi, padahal tujuan kami hanya untuk melindungi mahasiswa kami agar tidak ribut dalam beraksi,” kata Zubir, Jumat siang (2/6).
Kasat Bimas, AKP Yulizar Lubis membenarkan kejadian tersebut dan pihaknya mengaku telah meminta maaf pada korban. “Itu kekhilafan anggota saya, dan saya sudah meminta maaf, namun semua itu bertujuan agar tidak memperburuk suasana,” kata Yulizar.
Yulizar menyebutkan, terjadi dorong mendorong itu akibat kecurigaan petugas. Pasalnya, korban tiba-tiba datang ke dalam kerumunan dengan menggunakan helm.
“Maka agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan kita amankan segera. Setelah kita ketahui bahwa mereka juga dosen di sini maka kembali kita lepaskan. Itu kekhilafan dan Alhamdulillah tidak fatal cuma dorong mendorong saja,” kata Yulizar.(mag-63/mai)