Rekonstruksi Pembunuhan Dikawal Ketat

HISTERIS: Sejumlah personil Polres Abdya mengamankan adik kandung alm. Wirnalis yang menjerit histeris saat proses rekontruksi berlangsung di Jalan Lukman Blang Pidie, Rabu (7/6). ALMAN/RAKYAT ACEH

BLANGPIDIE (RA) – Tersangka ES (27) warga Aceh Tengah, memperagakan 12 adegan termasuk tiga adegan tambahan dalam rekonstruksi atau reka ulang pembunuh dua anak Pejabat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), di depan penyidik Reskrim dan Kejasaan Abdya, Rabu (7/6) pagi.

Salah satu adegannya, saat pelaku tega membunuh Wirnalis dengan pisau yang dibawanya, meski tersangka sempat berpikir beberapa menit sebelum mengambil kesimpulan untuk membunuh.

Kapolres Abdya AKBP Andy Hermawan, didampingi Kasat Reskrim AKP Misyanto dalam konferensi pers di ruang kerjanya usai menggelar rekonstruksi menjelaskan, tersangka memperagakan 12 adegan ditambah tiga adegan tambahan mulai dari masuk rumah Wirnalis hingga keluar dengan mengunci pintu rumah.

Adegan pertama berada diluar rumah saat tersangka masuk melalui pagar samping rumah pada Senin (17/5) malam. Setelah mengendap di samping rumah pelaku kemudian mencongkel melalui obeng pintu belakang, tetapi tidak terbuka.

Adegan kedua pelaku memutari rumah lalu naik ke lantai dua dengan memenjat tembok menggunakan balok dua meter. Berikutnya, pelaku yang sudah mengenali korban masuk melalui pintu atas yang tidak permanen. Tersangka berhasil membobol pintu tersebut.

Saat di dalam rumah, sekitar pukul 01.30 WIB, Selasa (18/5). ES memperagakan sejumlah adegan mulai dari turun ke lantasi bawah dan terperogok dengan Wirnalis yang terbagun hingga adegan membunuh ketiga isi rumah.

Wirnalis yang terbagun dari tidurnya keluar kamar dengan membawa senter. Melihat pelaku korban langsung berteriak, saat itulah pelaku membacok Wirnalis hingga tidak melawan lagi.

Adegan berikutnya saat cucu laki-laki Wirnalis, Fakhrurazi (12), terbangun lalu keluar kamar. Saat itu pelaku membacok sekali lalu mengejar hingga di dalam kamar. Pelaku kemudian membacok dua kali lagi di dalam kamar. Adegan pembunuhan selanjutnya ketika Habibi Askhar (8) terbangun dari tidurnya ikut dibacok pelaku.

Sejak pagi lokasi TKP di Lorong III Jalan Lukman Desa Meudang Ara, sudah dijaga oleh pihak keamanan Polres Abdya yang dibantu oleh personil sejumlah Polsek di Abdya. Pengamanan juga melibatkan anggota Satlantas Abdya.

Garis polisi dipasang di sekitar rumah hingga ke Jalan Lukman. Akibatnya akses Jalan Lukman ditutup. Personil Satlantas menutup seluruh akses masuk ke Jalan Lukman mulai dari arah Jalan Pendidikan dan juga dari arah Jalan Mayang Keude Siblah.

Sekitar pukul 08.15 WIB, tersangka ES warga Aceh Tengah pelaku pembunuhan tiba di TKP dengan pengawalan ketat. Warga yang ingin melihat langsung wajah tersangka terus berdatangan memadati lokasi TKP. Namun mareka hanya bisa melihat dari kejahuan karena pihak polres membatasi warga dengan memasang garis polisi.

Pihak pengamanan melarang warga masuk dan melintas garis polisi. Hal ini juga berlaku bagi awak media dan keluarga korban. Akibatnya keluarga korban yang ingin melihat langsung merasa kecewa. Begitu juga para wartawan harus meliput dari kejahuan bersama warga.
Mulyadi ayah korban yang meupakan Kabid Pengairan Dinas Pekerjaan Umum mengaku kecewa karena pihak keamanan membatasi keluarganya yang ingin melihat langsung proses reka ulang.

“Seharusnya kami diberi sedikit ruang melihat agak dekat proses rekontruksi supaya hati lega, bukan sebaliknya dibatasi,” tuturnya.
Saat proses rekontruksi berlangsung, adel kandung Alm Wirnalis menjerit histeris karena kecewa tidak bisa melihat langsung. Begitu juga istri Mulyadi juga berteriak karena dibatasi melihat proses anaknya dibunuh.

Melihat hal ini, Kapolres Abdya mendekati keluarga korban meminta perhatian agar proses reka ulang berjalan lancar. Mareka kemudian dibawa oleh personil polisi kesalah satu rumah warga untuk ditenangkan. (ria/mai)