
BLANGKEJEREN (RA) – Petani Dusun Uwer-uwer Desa Badak, Kecamatan Dabun Gelang, ‘menjerit’ karena tak mendapat perhatian pemerintah.
Wilayah perkebunan mereka berjarak sekitar 18 km meter tidak memiliki akses jalan memadai. Satu–satunya akses jalan menuju ke sentra perkebunan tersebut hanya dapat ditempuh melalu akses jalan tikus.
Pergi dan pulang ke kebun selama ini harus mereka tempuh dengan berjalan kaki selama 3 jam, akibatnya produksi pertanian dihasilkan tidak pernah maskimal. Mereka hanya bisa membawa pulang sesuai kemampuannya memanggul barnag saja.
“Itu pun dengan memundak seberat 35 kilo, selebihnya hasil kebun rusak di jalan dan terlantar begitu saja. Kondisi tersebut mempengaruhi ekonomi masyarakat Desa Badak,” terang Salam, salah seorang petani Dusun Uwer-uwer, Ahad (11/6).
Menurutnya tanah di sentra pertanian Uwer-uwer, kacang minyak sangat subur. Daerah tersebut menjadi salah satu sentra perkebunan warga desa badak. Sedikitnya ada sekitar 60 KK berkebun di wilayah tersebut. itupun sebagian ,mulai meninggalkannya.
Kata Salam lagi, akibat tidak memilki jalan memadai, banyak kebun telantar di sana, hanya sebagian kecil warga menggarapnya karena tidak memiliki lahan lain. Sedikitnya ada 300 hektar lebih luas kebun telantar di sana.
Berbagai komoditi ditanam masyarakat mulai dari kebun kopi, tembakau, jeruk purut dan juga serai wangi. Tetapi sangat disayangkan hasilnya tidak bisa dibawa pulang maksimal. Penderitaan ini mereka rasakan sudah cukup lama, lebih kurang 30 tahun mereka sudah berkebun disana. Petani Uwer-uwer Desa Badak sangat berharap perhatian pemerintah, agar bisa membangun akses jalan menuju ke sentra perkebunan mereka.
Camat Dabun Gelang Syamsul Bahri menyebutkan pihaknya sudah mengusulkan ke Kodim 0113 /GL untuk dibangun melalui program TMMD. “Dandim sudah menyahuti dan kami juga sudah melakukan survei, dalam waktu dekat nanti sudah dilaksanakan.”
Dandim 0113/Gayo Lues Letkol Inf Muhammad Faisal Tanjung Nasution menyebutkan, menyahuti harapan masyarakat desa Badak dan melihat sudah langsung penderitaan petani di uwer-uwer, melalui program TMMD 99 Kodim akan membangun jalan sepanjang 6500 meter
“Juga akan kita bangun 12 jembatan dan 6 titik gorong-gorong. Bersamaan program ini kami bangun satu lapangan voli, rehab pos kamling, rehab Meunasah, pemeriksaaan kesehatan, fooging, pemeriksaan dan pengobatan masal,” ujar Dandim.
Kemudian ada juga program non fisik penyuluhan kesehatan/ Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Wasbang (Wawasan Kebangsaan) penyuluhan hokum, narkoba, pertanian dan penyuluhan kehutanan, sosialisasi masuk prajurit serta perlombaan asah trampil petani.
Bupati Gayo Lues H.Ibnu Hasim sangat mendukung program TMMD membangun jalan menuju akses perkebunan masyarakat. Hampir setiap tahun Pemda Gayo Lues bekerja sama dengan Kodim melaksakan pembangunan melalui program TMMD .
“Program ini lebih murah dan hasilnya maksimal. Selain itu, program TMMD dapat meningkatan partisipasi masyarakat yang selama ini sangat rendah kepeduliannya,” tukas Ibnu Hasim. (yud/min)